sp-globalindo.co.id – Kesadaran perempuan terhadap skrining kanker payudara masih sangat rendah Hal ini disebabkan berbagai hambatan mental
Beberapa wanita mungkin sudah mengetahui gejala kanker payudara, seperti benjolan. Namun seringkali ada rasa takut untuk diperiksa, apalagi deteksi dini dengan mamografi.
Profesor Aru W. Sudoyo SPD, Presiden Yayasan Kanker Indonesia, mengatakan banyak wanita yang takut terkena kanker payudara.
“Kalau terdiagnosis, apa yang harus mereka lakukan? Hambatan mental ini membuat perempuan sulit untuk diajak memeriksakan diri,” jelas Profesor Aru dalam konferensi pers Asosiasi Advokasi Kanker Wanita Indonesia (A2KPI) di Jakarta. (31/10/2024)
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kewaspadaan (pemeriksaan payudara sendiri) dan skrining (pemeriksaan payudara klinis dengan USG atau mamografi).
Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Waspadai Setiap Siklus Menstruasi.
Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM Profesor Soherati Argadikosoma Gondowiardjo menjelaskan, jika ditemukan benjolan maka harus diperiksa lebih lanjut dengan biopsi. Namun menurutnya, tidak semua benjolan di payudara disebabkan oleh kanker.
“Hanya 15-20 persen benjolan payudara yang bersifat kanker,” jelas Soreharty. Namun benjolan ini perlu dilakukan biopsi untuk mengetahui apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak. Sekalipun mereka mengidap kanker, ada pedoman medisnya. “
Ia menambahkan, jika kanker terdeteksi pada tahap awal, tingkat kelangsungan hidup bisa mencapai 90 persen. Jadi sangat penting untuk mengidentifikasi rutinitas sejak dini
Benjolan di payudara yang tidak disertai gejala lain masih bisa menandakan gejala awal kanker payudara.
Theresa Sandra, ketua satuan tugas kanker dan kelainan darah Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa beberapa orang tidak panik setelah mengetahui bahwa kanker payudara telah digunakan.
“Masyarakat yang lebih memilih pengobatan alternatif di sana datang setelah ke dokter pada stadium lanjut,” ujarnya.
Penyintas kanker payudara sekaligus Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agam Gumela, mengajak perempuan mengatasi ketakutannya akan deteksi dini.
Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Mulai Mamografi di Usia 40
“Tidak perlu panik, kanker payudara bisa disembuhkan jika terdeteksi pada stadium awal. Itu salah satu kanker yang paling ringan asalkan terdeteksi pada stadium awal,” kata Linda.
Hal serupa juga disampaikan oleh Samantha Barbara dari Komunitas Lovepi Indonesia, yang menyatakan bahwa kewaspadaan rutin setiap bulan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan.
“Lakukan ini setiap 7-10 hari setelah haid. Jika terasa ada benjolan, segera periksakan,” ujarnya. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.