JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Mantan General Manager Unit Usaha Pengolahan dan Pengolahan Logam Mulia (UBPP LM) PT Antam Pulogadung Abdul Hadi Avicien memerintahkan anak buahnya melepas kamera CCTV di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya 01 saja.
Perintah tersebut menyusul kemarahan salah satu dealer perusahaan Surabaya bernama Eksi Anggraeni yang kerap membeli emas dalam jumlah besar dan belakangan diketahui menipu PT Antam.
Informasi tersebut terlontar dari mulut eks UBPP LM PT Antam Andi Asmara sebagai saksi atas dugaan korupsi penipuan jual beli emas yang menjerat Abdul Hadi dan pengusaha Budi Saeed.
Pertama, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Tony Irfan, bertanya kepada Andi tentang pemasangan kamera CCTV di BELM Surabaya.
Baca juga artikel ini: Setan Bilang 100 Kilo Emas Antam Diserahkan ke Dealer Tanpa Bayar.
“Siapa yang menyuruhmu mengurus pemasangan di butik Surabaya?” tanya Hakim Tony di persidangan, Selasa (22/10/2024).
Andi menuturkan, saat itu, dirinya dan rekannya mendapat informasi adanya pembelian kamera dari PT Antam Pulogadung, perusahaan bernama Edi.
Andi berkata, “Kamera itu seharusnya ditempatkan di hotel Surabaya atas permintaan Pak Abdul Hadi.”
Kemudian, pada 19 Juli 2018, Andi berangkat ke Surabaya untuk memastikan kamera pengawas terpasang dengan baik.
Keesokan harinya, Andi tiba di hotel pagi-pagi sekali untuk mengurus pemasangan CCTV dan memastikan kamera pengintai dalam kondisi baik.
Baca Juga: Penuhi Permintaan Dealer, Emas Antam 100 Kg Dikirim Saat Libur
“Nah, saya datang hari kedua, saya ketemu Misdianto (pegawai pemerintah Butik Surabaya), Misdianto bilang Bu Exi sedang marah,” kata Andi.
“Apakah Nyonya Xie marah?” kata Hakim Tony.
“Iya saya lihat. Wanita di seberang sana marah, khawatir, intinya di CCTV ada suaranya (terekam), Pak. Saya langsung lapor ke Pak Paiman, ‘Pak, bagaimana situasinya?’ Saya mengerti, – jawab Andi.
Setelah itu, Andi melaporkan kejadian tersebut kepada Payman. Kemudian rekannya menghubungi Abdul Hadi.
Andi berkata, “Pak Abdul Hadi menelepon saya lagi dan meminta saya untuk membawanya keluar dan membawanya pulang.”
Setelah itu, Andi melepas kamera pengintai atas perintah Abdul Hadi.