Oleh Rivan Dviastono/VOA Indonesia
sp-globalindo.co.id – “Enak banget.” Pagi harinya, saat pertama kali bangun tidur, saya langsung buka yahoo.com, lalu di halaman pertama tertulis, ‘Presiden Amerika Serikat – (pilih Donald Trump),’ ,” kata Ricky Suyono (44), salah satu suporter diaspora Indonesia yang berdomisili di Palm Beach County, Florida, Rabu (6/11/2024).
“Ini adalah kabar baik,” katanya dalam bahasa Inggris, sambil menambahkan:
Ricky selalu memilih Trump dalam tiga pemilu presiden terakhir. Ia optimistis Trump yang digadang-gadang oleh “Voice of America” akan memenangkan pemilu presiden AS 2024, akan membawa perekonomian AS “ke arah yang jauh lebih baik”.
Baca Juga: Pertanyaan yang Memenangkan Donald Trump Kembali dalam Pilpres AS
Ricky tidak sendiri. Banyak pemilih yang menganggap isu ekonomi sebagai isu terpenting dalam pemilu.
Menurut AP VoteCast, sebuah survei terhadap lebih dari 120.000 pemilih di Amerika Serikat, 90 persen pemilih sangat atau agak mengkhawatirkan biaya makanan, dan sekitar 80 persen mengkhawatirkan biaya layanan kesehatan, bahan bakar, dan perumahan
Selain itu, jajak pendapat AP VoteCast juga menemukan bahwa sekitar 30 persen responden mengaku saat ini berada dalam situasi keuangan yang “dirugikan”, dibandingkan sekitar 20 persen pada pemilu 2020.
Sepanjang kampanyenya, Trump mengandalkan isu-isu ekonomi untuk membujuk pemilih.
Namun, saat berbicara kepada sekelompok media usai memberikan suaranya dalam jajak pendapat Palm Beach County pada Selasa (5/11/2024), Trump mengatakan imigrasi adalah “masalah nomor satu” baginya.
“Mudah-mudahan keamanan di perbatasan lebih baik untuk menyaringnya,” kata Ricci kepada VOA melalui telepon.
Baca Juga: Siapa yang Akan Memilih Donald Trump di Pilpres AS 2024? “jangan berkelahi”
Riri Sastro, seorang diaspora Armenia yang tinggal di West Palm Beach, mengirimkan pesan khusus kepada teman-temannya usai pemilu presiden. “Kalau semuanya seperti ini, tidak perlu ada perlawanan, siapa pun presidennya.”
Riley dan suaminya memilih calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris. Keputusan itu diambil Riri di menit-menit terakhir menjelang hari pemilu.
“Keduanya bukan kandidat terbaik dalam pemilu kali ini. Kita harus memilih yang terbaik dari yang terburuk,” kata Riri saat diwawancara VOA usai menggunakan hak pilihnya di TPS dekat rumahnya, Selasa.
Soal prediksi kemenangan Trump, Riley mengaku yang terpenting baginya adalah Trump memenuhi janji kampanyenya.
“Mudah-mudahan dia mau belajar, begitu juga orang-orang disekitarnya. Kalau dia mengeluh soal perekonomian, tidak apa-apa, perbaiki kondisi perekonomian, apa lagi yang bisa dia janjikan, hentikan perang?” kata Riri saat dihubungi kembali oleh VOA setelah prediksi kemenangan Trump pada Rabu lalu.
Baca Juga: Kamala Harris Ucapkan Selamat kepada Donald Trump Usai Terima Kekalahan, Janjikan Bantuan Saat Transisi