SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Anggota Komisi VIII: Karena Bejatnya, Hukuman Mati Lebih Pantas bagi Kapolres Ngada

Jakarta, Komoma.com – Komite DPR VIII. Anggota, Solly Andriany Gantina, menilai Kepala Polisi NGA, AKBP Fajyadharma, Lukman Sumatmaja layak mati.

VIII. Pemimpin Komite Kelompok Faksi PDIP berasumsi bahwa tindakan fajar seharusnya dihancurkan oleh tiga anak di bawah umur. Aksi itu masih direkam dan akhirnya video tidak bermoral tersebar luas di dunia maya.

Tidak hanya, Fajar juga diduga menyalahgunakan obat -obatan.

“Ini berarti bahwa jika mereka masuk penjara, mereka sebanyak mereka dapat dijatuhi hukuman 20 tahun. Tetapi karena kemundurannya, saya pikir mereka berorientasi pada kehidupan atau lebih mematikan,” kata Slly dalam sebuah pernyataan oleh Komoma.com pada hari Selasa (2012.11.3.3).

Ketika dia menyarankan ketentuan kekerasan seksual, dia mengatakan Dawnot dapat dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda 5 miliar RP. 

Baca selengkapnya: anak -anak Kapolres Nga Cabuli 3, LPA NTT menyebutkan hukuman pengebirian

Faktanya, ia terus berlanjut, undang -undang fajar dapat terjebak lagi, dengan mempertimbangkan status seorang pejabat negara, dan dikatakan bahwa ia memiliki hubungan keluarga dengan para korban.

“Lalu hukuman itu bisa memimpikan sepertiga atau lima tahun lagi,” kata Slly.

“Anda harus dihukum idealnya. Faktanya, kepala polisi harus memberi contoh dan tidak mendefinisikan masa depan anaknya yang benar -benar liar,” tambahnya.

Dia ingat bahwa kekerasan seksual terhadap anak -anak bukan hanya pelanggaran hukum normal. Karena itu ia berharap bahwa kekuatan aplikasi hukum dan penyesuaian kepada para korban harus benar -benar menjadi komitmen umum.

“Prosedur hukum yang transparan dan bertanggung jawab sangat mendesak untuk memastikan bahwa pengadilan para korban dapat dilakukan tanpa hambatan,” kata Slly.

“Seharusnya tidak ada ruang untuk kekerasan seksual di lembaga atau komunitas negara,” lanjutnya.

Baca selengkapnya: Kekerasan Seksual Polisi NGA, Video Tidak bermoral anak -anak di situs porno Australia yang diduga dikirim dari piala

Slly juga mendorong publikasi pemimpin polisi NGA untuk membuat dorongan pemerintah untuk memperkuat sistem pertahanan anak Indonesia.

“Untuk memastikan bahwa semua anak tumbuh di lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman kekerasan,” pungkasnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Fajar Wididharma disediakan pada hari Kamis (markas polisi) disediakan oleh markas besar Departemen Profesional dan Keamanan Polisi Nasional Indonesia (Polisi) (Propam).

Penangkapan ini dilakukan dengan dugaan partisipasi Kepala Polisi Ngada karena pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur karena kebangkitan narkoba.

Imelda Manafe, kepala Kantor Otorisasi dan Perlindungan Kota Kuprang, mengatakan FJ yang dicurigai melakukan kekerasan seksual terhadap tiga anak. Dia mencatat bahwa ketiga korban berusia 14 tahun, 12 dan 3 tahun. Lihatlah berita terakhir dan berita dan berita yang dipilih langsung di ponsel Anda. Pilih akses saluran utama ke komoma.com whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbzjzrk13ho3d. Pastikan Anda menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *