sp-globalindo.co.id – Kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko penyakit seperti serangan jantung dan stroke.
Trigliserida merupakan jenis lemak yang paling banyak terdapat di tubuh selain kolesterol.
Gejala trigliserida tinggi penting untuk diketahui, namun seringkali kondisi ini tidak menimbulkan gejala apa pun.
Tapi Anda mungkin memiliki trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi, lemak perut, dan gula darah tinggi.
Lanjutkan membaca artikel ini yang mengulas lebih lanjut mengenai trigliserida tinggi.
Baca Juga: Gejala Trigliserida Tinggi Yang Perlu Diwaspadai Apa itu trigliserida?
Dikutip dari WebMD Trigliserida adalah jenis lipid yang paling umum di tubuh manusia.
Trigliserida bisa berasal dari makanan berlemak, seperti mentega, dan dari kalori yang tidak terpakai yang disimpan tubuh kita di sel lemak.
Namun, saat tubuh Anda membutuhkan energi, sebenarnya tubuh membutuhkan trigliserida. Namun jika berlebihan justru tidak baik.
Penelitian mengaitkan kadar trigliserida yang tinggi dengan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, terutama pada orang dengan kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah dan diabetes tipe 2.
Jika Anda menderita diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau faktor risiko tinggi penyakit jantung lainnya, Anda mungkin memiliki trigliserida tinggi, jadi dokter Anda sebaiknya memeriksanya.
Baca juga: 4 Makanan yang Bikin Waspadai Tingginya Trigliserida. Apa saja gejala trigliserida tinggi?
Merujuk dari Standar Kesehatan, kebanyakan orang mengetahui bahwa mereka memiliki trigliserida tinggi atau sangat tinggi dari tes darah.
Trigliserida diukur bersama dengan kolesterol total, kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).
Semuanya lipid dan tes darah komprehensif disebut profil lipid.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI (Kemenx), kadar trigliserida diklasifikasikan sebagai berikut: normal sedikit lebih tinggi dari 150 miligram per desiliter (mg/dl), 150-199 mg/dl lebih tinggi dari 200-499 mg. /dl sangat tinggi bila mencapai 500 mg/dl atau lebih
Kadar trigliserida yang tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala.