SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Apa yang Terjadi kalau Mobil Minum BBM Tidak Sesuai Rekomendasi?

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Keempat kendaraan telah mengeluarkan rekomendasi jenis bahan bakar (BBM) yang benar. Pemilihan jenis bahan bakar dan tekanannya disesuaikan, agar pembakaran di ruang mesin berlangsung dengan baik.

Artinya, terkadang pemilik mobil mengabaikan hal tersebut, yakni dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan rendah. Alasannya untuk menghemat uang mengingat harga bahan bakar saat ini sangat mahal.

Lantas, penggunaan jenis bahan bakar yang salah akan berdampak buruk pada mobil?

Baca Juga: Bocoran Soal Mobil Listrik Hyundai, Line Kona N?

Widodo yang merupakan pemilik bengkel AD Oya di Jalan Sulaiman, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengatakan penggunaan bahan bakar yang buruk dapat menyebabkan mesin mobil mati.

Sederhananya, gelitik merupakan kondisi ketika pembakaran pada mesin tidak berjalan dengan baik. Bahan bakar akan terbakar dalam waktu tertentu sesuai dengan sistem mesinnya, masalah terjadi bila pengapiannya kurang baik.

Biasanya mesin mobil akan knock atau knock. Kalau begitu, pemilik mobil bisa mengganti bahan bakar dengan oktan lebih tinggi atau menaikkan oktannya. Kata orang yang disapa Dodo itu kepada sp-globalindo.co.id, Kamis (28/11/2024).

Lanjut Dodo, jika mesin tidak berfungsi saat menggunakan bahan bakar RON 90 (seperti Pertalite), pemilik mobil bisa menaikkan oktan menjadi RON 92 (Pertamax) untuk menghilangkan gejala knocking.

Tapi kalau pindah ke oktan lebih tinggi, mesinnya masih keras sehingga harus dibersihkan (proses pembersihan lapisan karbon dan penghematan ruang bakar mesin mobil),” kata Dodo.

Baca juga: Ducati Yakin Duet Bagnaia dan Marquez Makin Kuat di MotoGP

Di sisi lain, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka menambahkan, mesin yang bocor bisa bertambah parah jika dibiarkan berjalan dan tidak dirawat dengan baik.

“Mesin knocking terjadi karena banyak karbon yang menumpuk di ruang bakar. Keadaan ini mengurangi keawetan komponen,” kata Suparna.

Penyebabnya, saat terjadi ledakan, kerja mesin akan menjadi berat karena ada sesuatu yang berbeda yang terjadi di jantung.

“Kemudian hal itu memperpendek umurnya karena hal itu terus merugikannya.” Pengerjaan piston, link, dan bagian lain lebih berat sehingga kurang awet dan bisa memperpendek umur mesin,” ujarnya. Ponsel Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https:// www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *