JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Banyak orang yang mengenal sirap atau sirap. Penyakit ini ditandai dengan benjolan merah di salah satu sisi tubuh.
Penyakit ini menyerang seseorang yang pernah menderita cacar air saat masih kecil. Seperti cacar air, varicella Shanghai disebabkan oleh virus zoster.
Bedanya, herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus yang sudah tidak aktif selama bertahun-tahun.
Biasanya yang terkena penyakit herpes zoster adalah seseorang yang sudah berusia 50 tahunan. Pada usia tersebut, daya tahan tubuh orang tersebut melemah sehingga virus Varicella zoster dapat aktif kembali.
Shanghai bukanlah kulit yang gatal. Faktanya, penyakit ini bisa sangat menyakitkan, seperti sengatan listrik atau rasa terbakar.
Faktanya, penyakit ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah ruamnya hilang.
Dr. (Dr.) Durga Sukthi Rambi, M.Sc, Sp.PD, FRSPH selaku dokter penyakit dalam dan vaksinolog mengatakan, pasien dengan kondisi komorbiditas mungkin berisiko lebih besar tertular herpes zoster.
Faktanya, semua orang dengan penyakit penyerta yang terkena herpes zoster atau herpes zoster akan mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit penyerta, kata dr. Durga kepada sp-globalindo.co.id, Senin (5/12/2024) katanya.
Mengutip penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Dr. Durga menjelaskan beberapa kelompok risiko herpes zoster.
Kelompok ini mencakup pasien diabetes yang risikonya meningkat sebesar 38%, penyakit jantung sebesar 34%, dan risiko kanker meningkat dua kali lipat.
Selain itu, ada juga penyakit autoimun seperti Rheumatoid Arthritis, Lupus, dan penyakit radang usus yang risikonya bisa 1,2 hingga 2 kali lebih tinggi.
Selain itu, masyarakat mempunyai peningkatan risiko penyakit paru-paru kronis, seperti PPOK dan asma, sekitar 30 persen.
Penyakit penyerta tidak hanya meningkatkan risiko terkena herpes zoster, tetapi juga dapat memperburuk gejala, kata Dr. Lanjut Durga.
Misalnya saja pada penderita diabetes yang mulai terkena herpes zoster, gula darahnya yang mulai terkontrol bisa tiba-tiba meningkat. Begitu pula dengan penderita jantung yang tidak mengalami sesak napas. Ya, mungkin akan ada kesulitan bernapas setelah terpapar secara tiba-tiba, ujarnya.
Dr. Durga menambahkan, penyakit herpes zoster yang masuk ke area wajah bisa menimbulkan masalah serius karena area dekat mata dan otak.