SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Bahaya Keputihan pada Ibu Hamil dan Janin

sp-globalindo.co.id – Keputihan merupakan hal yang umum terjadi pada ibu hamil. Namun ada beberapa kondisi keputihan yang perlu diwaspadai, yaitu bakterial vaginosis yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bahkan keguguran.

Yang dimaksud dengan keputihan normal adalah keputihan encer berwarna putih agak bening, tidak gatal dan tidak berbau. Kondisi ini terjadi akibat perubahan hormonal saat hamil.

Sementara itu, waspadai keputihan yang mirip dengan bakterial vaginosis (BV) atau bakteri lainnya, biasanya dengan tekstur kental, warna kehijauan, bau menyengat, dan nyeri saat buang air kecil.

BV disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobiota vagina yang mengakibatkan dominasi bakteri anaerob patogen.

Dr. Dijelaskan Leo Simanjantak Sp.OG, faktor risiko utama BV adalah pencucian vagina (vaginal douching). Sebenarnya menurut mereka, tindakan tersebut tidak perlu dilakukan.

Baca Juga: Dokter: Sering mencuci vagina dengan sabun khusus menyebabkan keputihan

“Vagina merupakan organ yang dapat dibersihkan. Dalam kondisi normal, 90 persen flora vagina didominasi oleh bakteri menguntungkan Lactobacillus. Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri patogen mendominasi sehingga menyebabkan BV,” ujarnya pada Talk Ilmiah 2024. Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Bidan Indonesia di Jakarta (19 Oktober 2024).

Berdasarkan penelitian di Medan, ibu hamil memiliki tingkat keputihan yang lebih tinggi dibandingkan populasi wanita pada umumnya.

“BV masih menjadi masalah selama kehamilan karena meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi pasca melahirkan,” kata dr HKBP Nomensen, dekan Fakultas Kedokteran Universitas, Pemantang Siantar, Sumatera Utara.

Keputihan jenis BV dapat mengancam persalinan karena infeksinya akan menyebabkan peradangan, kontraksi dini pada rahim.

Selain itu, infeksi NV dapat menjalar ke organ reproduksi bagian dalam.

“Bisa jadi korioamnionitis atau endometriosis. Korioamnionitis adalah infeksi serius yang terjadi pada rahim, kantung ketuban dan juga dapat menyerang janin. Endometriosis adalah infeksi pada lapisan dinding rahim,” jelasnya.

Baca Juga: Gejala Gonore Pada Wanita Bisa Menyebabkan Keputihan Berlebihan

Pencegahan dan pengobatan

Keputihan BV dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh bidan atau dokter, baik secara topikal maupun diminum dalam jangka waktu tertentu.

Namun, Dr. Sekitar 80 persen kasus BV akan kambuh, menurut Leo. Inilah mengapa penting untuk mencegah kebersihan dan pelembab vagina hingga konsumsi probiotik.

Mengutip penelitian tim Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, diketahui bahwa pemberian probiotik sebagai suplemen terapi standar pada pasien BV akan meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi kekambuhan.

Pemberian probiotik minimal satu bulan dan pemberian probiotik selama 6 bulan akan memberikan hasil yang optimal,” jelas dr Leo.

Mengenai pencegahan keputihan, dr. Leo menekankan pentingnya mendapatkan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan.

“Tidak hanya keputihan saja, seluruh kondisi termasuk tekanan darah atau gula darah akan diperiksa. Jika ada keluhan juga bisa diinformasikan agar bisa ditangani sedini mungkin,” ujarnya.

Baca juga: Apa itu Endometriosis dan Pengaruhnya terhadap Kehamilan Simak berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *