SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Bashar Al Assad, Pemimpin Terakhir Era Arab Spring yang Akhirnya Digulingkan

DAMASCUS, “sp-globalindo.co.id”.- Selama hampir 14 tahun, Presiden Suriah Pashhar Al-Assad telah menggulingkan para pemimpin Timur Tengah dunia Arab.

Gerakan pro-demokrasi yang dimulai di Tunisia pada akhir tahun 2010 telah melanda negara tersebut, menggulingkan Tunisia, Libya, Mesir, Yaman, dan belum lagi Sudan.

Kini, setelah hampir 25 tahun menjabat dan bertahan dari gerakan revolusioner, kebangkitan kekuasaan di bawah tekanan dan dukungan Rusia dan Iran, rezim Assad akhirnya digulingkan.

Baca juga: Garis Waktu Jatuhnya Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah

Koalisi pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menggulingkannya dalam serangan 11 hari.

Mereka adalah para pemimpin di wilayah yang digulingkan selama Arab Spring, baru-baru ini di Suriah, pertama di Tunisia, dan lainnya juga di Mesir, Libya dan Sudan. 1. Bashar al-Assad (Suriah)

Assad menjadi presiden Suriah pada tahun 2000 ketika ia berusia 30 tahun, menggantikan ayahnya, Hafez Al Assad, yang meninggal setelah 30 tahun berkuasa.

Sejak awal, ada harapan bahwa rezim Assad akan lebih terbuka. Memang Damaskus dimulai, tapi tidak lama.

Pada tahun 2011, ketika protes populer meningkat di Suriah setelah Arab Spring, rezim Assad menindak pengunjuk rasa dan menyebabkan perang saudara.

Sekutunya satu-satunya, Rusia dan Iran, serta kelompok Hizbullah Lebanon, mendukung pemerintahannya.

Gencatan senjata pada tahun 2020 menandai awal dari ketenangan yang memungkinkan Suriah kembali ke Liga Arab setelah bertahun-tahun tersingkir.

Namun, rezim Assad mengabaikan persatuan politik dan tidak memberikan konsesi apapun kepada oposisi.

Baca juga: Mengapa rezim Bashar Assad jatuh di Suriah? 2. Zine El Abidine Ben Ali (Tunisia)

Pria ini, juga Zeinal Abidine bin Ali, adalah pemimpin pertama gerakan Arab Spring.

Ben Ali mulai berkuasa pada tanggal 7 November 1987. Dia meningkatkan harapan masyarakat akan perubahan setelah mengakhiri perselingkuhan tak berdarah terhadap Habib Bourguiba yang sudah lanjut usia.

Namun, Ben Ali lebih berpengaruh dibandingkan pendahulunya. Saudara-saudaranya menerima seluruh bagian tanah pertanian.

Pada akhir tahun 2010, protes dimulai di Tunisia tengah dan kemudian menyebar ke kota-kota besar di wilayah timur.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *