sp-globalindo.co.id – PT Pertamina (Persero) tetap berkomitmen mendukung target nol emisi (NZE). Salah satunya akan dilaksanakan melalui program injeksi karbon menggunakan teknologi CO2-EOR sebagai bagian dari Carbon Capture and Storage (CCUS).
Penerapan teknologi CCUS diharapkan dapat mendukung tujuan tersebut dengan menyimpan CO2 secara efisien dan mengurangi polusi udara.
Pada saat yang sama, injeksi CO2 meningkatkan laju ekstraksi minyak dengan metode Enhanced Oil Recovery (EOR), sehingga berkontribusi terhadap peningkatan produksi minyak dan gas Pertamina.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam penerapan teknologi CCUS dan EOR untuk menurunkan emisi dan menjaga ketahanan energi.
Baca Juga: Dengan Bantuan Pertamina, UMKM Catat Kesepakatan Ekspor $10,5 Juta di Trade Expo Indonesia 2024
Proyek CCUS di lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur, merupakan contoh dan percepatan pengembangan teknologi di lapangan migas lainnya di Indonesia.
“Saya berharap keberhasilan proyek ini dapat menjadi model inisiatif serupa di masa depan dan menciptakan multiplier effect yang positif serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Nicke dalam siaran pers yang dikeluarkan, Senin (14/10/2024).
Nicke menambahkan, proyek ini juga menciptakan peluang investasi. Pada saat yang sama, upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi dan menyimpan CO2 dalam jumlah besar.
“Indonesia dapat menarik investasi pada proyek CCUS, terutama dari negara maju seperti Jepang. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penyimpanan CO2, tetapi juga mendorong inovasi di industri terkait,” jelas Nicke.
Baca juga: Hadirkan Daycare Berkualitas di Kantor Pusat Pertamina, IHC Dukung Kesejahteraan Anak Karyawan
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kerja sama dengan JOGMEC dan JAPEX merupakan komitmen perusahaan untuk mempercepat penerapan teknologi CCUS di lapangan migas Pertamina.
“Kerja sama strategis dengan Jepang berhasil dilakukan di lapangan Jatibarang Indramayu dan kini dilanjutkan di lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur. “Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam melakukan dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas dalam negeri,” kata Fadjar.
Injeksi C02 menggunakan teknologi peralatan yang dirancang khusus untuk menyuntikkan CO2 dengan kecepatan 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 terjadi pada SKW-26 dalam fase cair atau gas pada tekanan sumur 1.000 hingga 1.500 psi.
Fadjar menambahkan, injeksi C02 antar sumur merupakan pengujian tahap kedua setelah injeksi tahap pertama yang dilakukan pada akhir tahun 2023 di Lapangan Sukowat dengan menggunakan metode huff and paff.
Baca Juga: UMKM Pertamina Raih Penghargaan Terbaik Ramah Lingkungan di Jakarta Muslim Fashion Week 2024
“Setelah selesainya injeksi tahap kedua, Pertamina akan melakukan kajian peningkatan produksi migas untuk selanjutnya menerapkan sepenuhnya teknologi CCUS dengan CO2-EOR di lapangan Sukowat dan melanjutkannya di lapangan migas lainnya,” tambah Fadjar.
Penyuntikan C02 dilakukan langsung oleh Nicke Widyawati, General Manager Pertamina, bersama Deputy General Manager CCS Projects Department, Hiroshi Okabe dari JOGMEC, General Manager Carbon Neutral Business Division JAPEX, Kyoko Okamoto dan Yuichiro dari Kedutaan Besar Jepang.
Turut hadir Noor Arifin Muhammad, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, perwakilan SKK Migas, Bupati Bojonegoro Adriyanto PJ.
Kemudian Salyadi Saputra, Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pertamina, Chalid Said Salim, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Avep Disasmita, Direktur Utama PDSI dan Endro Hartanto, Direktur Operasi Elnusa.
Baca juga: Penjelasan Pertamina Soal Video Ambulans Tak Boleh Isi Bahan Bakar Solar di SPBU
Fadjar menjelaskan, selain Sukowat, Pertamina dan mitranya menerapkan teknologi CCS/CCUS di berbagai lapangan migas. seperti Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Cekungan Asri, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
Sebagai perusahaan transisi energi terkemuka, Pertamina berkomitmen mendukung tujuan NZE 2060 dengan terus mendukung program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari penerapan prinsip-prinsip lingkungan hidup, sosial dan tata kelola (ESG) di seluruh bidang usaha dan kegiatan Pertamina. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.