SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Bisa Kena Kanker, Perokok Umur 45 Tahun ke Atas Wajib Lakukan Skrining

sp-globalindo.co.id – Rokok menjadi salah satu penyebab utama kanker paru-paru karena mengandung ribuan bahan kimia atau racun seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida.

Zat ini merusak DNA sel paru-paru dan menyebabkan perubahan jaringan paru-paru dalam waktu singkat.

Perokok penderita kanker paru seringkali terlambat menyadari kondisinya. Faktanya, banyak orang yang menderita penyakit ini baru sembuh ketika penyakitnya sudah sangat parah atau sudah berada pada tahap akhir.

Baca juga: Apa Saja Gejala Kanker Paru-Paru? Berikut penjelasan dokter

Untuk itu, perokok aktif disarankan untuk menjalani skrining dini atau skrining kanker paru-paru.

Departemen Imunologi dan Penyakit Paru Interstitial, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI dr. Sita Laxmi Andarini, Ph.D, Sp.P(K) merekomendasikan skrining kanker paru bagi perokok di atas usia 45 tahun.

“Yang sebaiknya dilakukan skrining adalah kelompok risiko tinggi berusia di atas 45 tahun yang merupakan perokok aktif atau telah merokok kurang dari 10 tahun,” kata Sita Laxmi Andarin, tulis Antara, Jumat 29/11/2024.

Ia menambahkan, ada juga beberapa kelompok sasaran yang harus disaring untuk mencegah kanker paru-paru, seperti penambang, pekerja berisiko tinggi, dan keluarga dengan pasien kanker paru-paru.

Baca juga: Apa Pengobatan Kanker Paru-Paru? Berikut penjelasan dokter… Gejala kanker paru memang tidak khas

Kanker paru merupakan jenis kanker dengan angka kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu penyebab utamanya adalah sulitnya mendiagnosis penyakit pada tahap awal.

Pasalnya, kanker paru tidak menunjukkan gejala khas pada awal perkembangannya. Ketika penyakit ini berkembang, terutama pada stadium 4, gejala-gejala baru muncul.

Gejala kanker paru-paru tidak ada. Gejalanya hanya ada cairan di paru-paru, seperti sesak napas atau batuk kronis. Biasanya sudah stadium 4, jelasnya.

Ia menambahkan, tidak adanya gejala pada tahap awal ini berarti paru-paru belum sesensitif organ lain sehingga sulit mendeteksi dini disfungsi atau kerusakan.

Baca juga: Perkenalkan EBUS, Alat Deteksi Kanker Paru Baru

Di Indonesia, angka kematian akibat kanker paru masih tinggi.

Data tahun 2021 menunjukkan 183.368 kasus kanker paru-paru dan angka kematian 96 persen.

Hal ini menjadi tantangan besar bagi dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.

Oleh karena itu, deteksi dini melalui skrining rutin dan pola hidup sehat menjadi langkah penting untuk menurunkan angka kematian akibat kanker paru. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *