SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

BPKP Sebut Baru 9 Persen Pemda Konsisten Terapkan Mekanisme Antikecurangan

BOGOR, sp-globalindo.co.id – Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengungkapkan, hasil pengawasan badan tersebut menunjukkan hanya 9 persen pemerintah daerah yang memiliki pengendalian kecurangan yang memadai.

Bayangkan, hanya 9 persen. Jadi 90 persen masih belum cukup, kata Yusuf pada Musyawarah Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). .

Ia menambahkan, masih banyak komponen pengendalian kecurangan yang belum diterapkan dengan baik.

Menurutnya, kondisi itu tidak berubah meski sudah bertahun-tahun diingatkan.

Yusuf juga menyoroti beberapa cara penipuan yang umum. Dia mencontohkan manipulasi perencanaan dan penganggaran.

Baca juga: BPKP Ungkap Sebagian Besar Pemda Masih Tak Kompeten Kelola Anggaran

“Kita masih melihat adanya manipulasi perencanaan dan penganggaran, pemotongan anggaran di sana-sini,” kata Yusuf.

Selain itu, ia juga terlibat dalam cara lain seperti suap, gratifikasi, nepotisme dalam perizinan, dan suap dalam pembelian barang dan jasa.

Menurut Yusuf, praktik penipuan ini terus berulang tanpa perubahan berarti bahkan selama 2 dekade terakhir.

Bahkan Yusuf merasa bosan mengulang-ulang pesan yang sama setiap tahunnya, seolah masalah ini sulit diselesaikan.

“Caranya sama, 10-20 tahun lalu sama seperti sekarang,” kata Yusuf.

Baca juga: Pemda ‘paksa’ perbaiki APBD, BPKP: Jaksa Agung marah besar

Selain mengatasi permasalahan penipuan, Yusuf memberikan solusi bagi pemerintah daerah yang ingin meningkatkan pengendalian penipuan.

BPKP, kata Yusuf, siap memberikan bantuan, termasuk dalam penyempurnaan perencanaan dan penganggaran.

Menurut Yusuf, komitmen kepala daerah menjadi kunci terpenting dalam upaya tersebut.

“Kami siap membimbing siapa pun yang berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan anggaran,” kata Yusuf.

Ia juga mengingatkan kepala daerah agar tidak menjadikan wawasan politik sebagai alasan untuk melakukan tindakan curang.

Baca Juga: Siap Bantu Pemda Perbaiki Perencanaan Anggaran, BPKP: Jangan Sampai Ketahuan Kejaksaan

Kebijaksanaan seringkali dijadikan alasan untuk menghindari tanggung jawab, sehingga pengendalian internal menjadi tidak efektif.

Ia juga meminta para kepala daerah tidak mengulangi pola lama dalam praktik penganggaran yang berpotensi merugikan keuangan negara.

Selain itu, Yusuf mengajak para kepala daerah mengambil langkah nyata untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan kecurangan di lingkungan pemerintahannya.

Ia menegaskan, BPKP siap mendampingi upaya Pemerintah Daerah membangun pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, sehingga kemungkinan kebocoran anggaran bisa diminimalisir. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *