SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

NEWS INDONESIA Cara Mengatasi Keinginan Olahraga karena FOMO, Sadari Realita

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Fear of missing out (FOMO) membuat sebagian orang berlomba-lomba menjadi yang paling modis.

Mereka tidak mau mengikuti tren. Misalnya, pasca hilangnya Covid-19, tren olahraga meningkat.

Banyak orang berolahraga di luar FOMO setelah melihat banyak postingan tentangnya di media sosial.

Mengikuti sesuatu yang populer bukanlah hal yang buruk, terutama jika Anda sedang berolahraga. Namun perlu diingat bahwa semua tren harus diikuti.

Apalagi jika tren tersebut tidak sesuai dengan kepribadian, nilai, atau kebutuhan pribadi Anda.

Baca Juga: Straw Jockey Banyak Dibicarakan, Kenapa Orang Lakukan Sesuatu Karena Media Sosial?

Fitri Jayanthi M.Psi, psikolog klinis sekaligus pendiri Cup of Stories mengungkapkan, ada cara mengatasi keinginan berolahraga akibat FOMO.

Sesuatu? 1. Sadarlah

Untuk mengatasi FOMO, masyarakat perlu menyadari bahwa mereka tidak selalu bisa melakukan hal yang sama seperti orang lain.

“Karena kami punya paket yang berbeda dengan orang lain,” ujarnya saat dihubungi, Senin (8/7/2024).

Paket yang dimaksud adalah setiap orang mempunyai kepribadian, nilai, kondisi fisik, dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Jadi setiap orang harus fokus hanya pada portofolio yang tersedia dan melakukan tindakan yang sesuai.

“Kalau memaksakan diri mengikuti tren, kita bisa rugi,” jelas Fitri.

Ketika suatu tren terjadi, lihat dulu apakah energi Anda akan bertambah atau berkurang setelah tren tersebut.

Menurut Fitri, masyarakat perlu jujur ​​pada dirinya sendiri. Jadi jangan asal melakukan sesuatu yang terkesan modern dan disetujui orang lain.

Baca Juga: Hati-hati, Olah Raga Karena FOMO Buruk Bagi Kesehatan Mental 2. Gunakan Media Sosial dengan Bijak

Fitri: Cara lain untuk menghindari FOMO saat berolahraga adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan FOMO.

“Salah satu hal yang menyebabkan meningkatnya FOMO pada diri Anda adalah media sosial, sehingga harus bijak dalam menggunakan media sosial,” ujarnya.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang dengan sengaja membandingkan dirinya dengan orang lain.

“Ini mendorong orang untuk melakukan apa yang dilakukan orang lain, bahkan dengan cara yang merugikan,” katanya.

Baca Juga: 5 Langkah Sederhana Mengalahkan FOMO untuk Pikiran Kreatif Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *