sp-globalindo.co.id – Teknologi Generative Artificial Intelligence (AI) seperti chatbot ChatGPT jelas dapat digunakan dalam pengembangan bisnis, khususnya di pabrik pintar atau smart manufacturing.
Bo Li, mitra asosiasi di firma riset McKinsey, menjelaskan bahwa AI generatif dapat digunakan dalam banyak situasi di pabrik pintar.
Ia mencontohkan solusi AI dapat membantu seorang teknisi di pabrik memantau mesin.
Nantinya, Gen AI juga dapat membantu memberikan panduan apakah mesin tersebut harus segera diperbaiki, sesuai dokumen internal perusahaan.
“Contoh lainnya, dalam hal pembelian, Gen AI akan membantu Anda mencatat semua eksekusi (eksekusi pesanan pelanggan) dan memeriksa apakah harga saat ini sama dengan harga sebelumnya atau tidak,” jelas Bo Li, dari Ericsson Indonesia. Konferensi pers Hackathon 2024, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: Apa Itu AI Generatif, Cara Kerja dan Contohnya
Skenario lainnya adalah layanan AI terkait manajemen pabrik, sumber daya manusia (SDM), dan keuangan. Bahkan dokumen legal pun masih bisa dibuat dari pabrik dengan layanan generatif AI.
Menurut Bo Li, Presiden Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII), Fadli Hamsanini, juga mencontohkan AI generatif dapat membantu memilah ratusan permintaan data tim sumber daya manusia (SDM) suatu perusahaan atau pabrik. . .
“Yang paling mudah adalah teman-teman HR yang biasanya memilah-milah ratusan CV, masuk dan mencari orang-orang mana yang memenuhi syarat untuk bekerja di bidang tertentu.
Ericsson, perusahaan yang menyediakan berbagai peralatan telekomunikasi, juga mengatakan pihaknya menggunakan AI generatif untuk memprediksi kapan peralatannya kemungkinan besar mengalami kegagalan fungsi.
“Jadi sebelum terjadi kesalahan, kita prediksi dengan AI, misalnya kinerjanya akan turun, atau kapasitasnya turun. Jadi, sebelum rusak, kita ubah untuk menghindari downtime. Dulu, kita ubah kalau itu salah,” kata Direktur Ericsson Indonesia Ronni Nurmal.
Baca juga: Survei Google: sebagian besar perusahaan yang menggunakan AI generatif menghasilkan lebih banyak uang. Menunjukkan bahwa AI generatif diperlukan sebagian.
Mengingat pentingnya AI generatif dan 5G dalam digitalisasi saat ini, Ronni menyarankan pemerintah Indonesia untuk menjadikan AI generatif sebagai semi-wajib dalam sistem pendidikan negara.
“AI dan 5G dalam penelitian kami bisa dibilang hampir wajib, jadi bukan hanya makanan gratis saja yang perlu dilakukan, tapi juga AI, cloud computing, blockchain, dan sebagainya. Karena itu perkembangan ke depan akan mengarah ke sana,” kata Ronni.
“Jika kita ingin mempersiapkan keterampilan dengan cepat dan dapat segera menghadapi permasalahan dunia saat ini, kita harus mempersiapkannya dari sekarang,” imbuhnya.
Ronni tidak menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya program terkait AI generatif diterapkan dalam dunia pendidikan, baik dalam bentuk perkuliahan, buku tambahan atau lainnya.
Di sisi lain, Ericsson mengklaim telah membuka pusat pendidikan yang mencakup AI dan 5G, bekerja sama dengan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0), kemudian mengundang berbagai sekolah untuk berbagi pengetahuan tentang teknologi tersebut.
“Dan kita akan wujudkan sebesar-besarnya di banyak sekolah, sehingga mengenal AI, machine learning, dan ilmu komputer menjadi pengetahuan dasar, bukan pengetahuan yang baik,” kata Roni.
Saat ini Ericsson juga sedang membuka kompetisi atau Hackathon di Indonesia untuk menjaring talenta digital yang memiliki kemampuan menciptakan solusi untuk pabrik pintar, menggunakan AI generatif dan jaringan 5G.
Kompetisi ini sudah dibuka dan pendaftaran akan ditutup pada Kamis (31/10/2024). Segala informasi mengenai kompetisi ini dapat diakses pada link di bawah ini.
Baca juga: Ericsson Adakan Hackathon dan Kompetisi Kembangkan Pabrik Cerdas. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.