sp-globalindo.co.id – Di penghujung tahun, Dewan Pengelola Properti Daerah Seluruh Indonesia (DPD REI) Banten kembali menyelenggarakan REI Banten Property Expo 2024 Mall Cilegon Center, Banten 2024. 26 Oktober – 3 November
Ketua DPD REI Banten Roni H. Adali mengatakan, kegiatan tahunan ini diselenggarakan untuk membantu masyarakat khususnya di Cilegon mendapatkan informasi mengenai produk rumah idaman serta menikmati berbelanja di bank penyalur Home Equity Loan (HLO).
“Pameran ini merupakan kegiatan rutin tahunan DPD REI Banten setiap akhir tahunnya. Mengapa? “Karena di akhir tahun biasanya siklus penjualannya meningkat, banyak pegawai yang mendapat bonus prestasi, dan pengembang juga berusaha memenuhi target,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada sp-globalindo.co.id, Rabu (30/10/2024). .
Baca juga: Perusahaan Tambang Harum Energy berminat bangun 3 juta rumah
Roni menambahkan, resesi global masih berdampak besar terhadap daya beli masyarakat, khususnya di kawasan industri.
Akibat situasi tersebut pada tahun 2024, penjualan rumah di Banten, termasuk Cilegon, mengalami penurunan pada kuartal III. Penjualan hanya tumbuh di wilayah Tangerang Raya, meski sedikit meningkat.
“Seluruh segmen residensial komersial terdampak dan perumahan bersubsidi dibatasi oleh Kuota Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi harus dilakukan hingga akhir Desember, serta mengadakan pameran,” jelasnya.
Ke depan, ia memperkirakan pasar properti, khususnya sektor perumahan, akan antusias dengan program 3 juta rumah dan kembalinya Kementerian Perumahan dan Permukiman (MHS).
Roni mengimbau seluruh pemangku kepentingan, khususnya pengembang yang tergabung dalam REI Banten, menumbuhkan optimisme terhadap program 3 juta rumah guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemulihan pasar real estate.
Baca juga: Reaksi Ciputra dan Pakukuna Terhadap Tuntutan Bangun 3 Jutaan
Ia meminta Kementerian PKP yang bertugas melaksanakan program pembangunan 3 juta rumah harus memperbaiki regulasi perumahan yang selama ini menghambat pasokan perumahan bersubsidi, baik tanah maupun rumah susun.
Hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, program pendanaan masyarakat, ketersediaan lahan dan kuota subsidi yang relevan setiap tahunnya.
“Pertama, perlu dilakukan tindak lanjut kebijakan untuk segera mengatasi regulasi yang menghambat dan tidak mengubah regulasi yang sudah berjalan dengan baik.” “Hal ini untuk memberikan kepercayaan pasar bahwa program 3 juta rumah tangga bisa segera menuju gas,” tegas Roni.
Dengan tujuan menyediakan lahan untuk pembangunan 3 juta rumah, ia berharap pemerintah daerah bisa menjadi pemimpin dalam menyiapkan lahan di kawasan khusus untuk pembangunan perumahan masyarakat menengah ke bawah.
Dengan begitu, kata Ron, harga jual tanah bisa dikelola dan dikendalikan. Diakuinya, pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBH) terkendala terutama karena masalah ketersediaan lahan.
“Program 3 Juta Rumah adalah harapan kita ke depan dan sesuai motto REI Banten, ‘Satu Hati, Satu Semangat’, mari kita satukan hati dan satukan semangat untuk mendukung Program 3 Juta Rumah,” ujarnya. Membantu perekonomian daerah
Pj Walikota Cilegon Nana Supiana mendukung kegiatan Pameran Perumahan REI Banten di Cilegon.