SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Hindari Bicarakan 5 Topik Ini di Depan Anak

sp-globalindo.co.id – Anak-anak dapat mempersepsikan lebih banyak hal di sekitarnya dibandingkan orang dewasa. Mereka tidak hanya menyerap apa yang kita katakan secara langsung, tetapi juga apa yang dikatakan di sekitar kita, meskipun kita mengira kita tidak memperhatikannya.

Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya kita memperhatikan apa saja yang boleh dibicarakan dan apa yang sebaiknya dihindari di depan anak.

Menurut pakar parenting, psikolog Laura Markham, yang perlu mendapat perhatian bukanlah topiknya, melainkan cara Anda memandang topik tertentu.

“Misalnya, sebaiknya jangan membicarakan kekhawatiran orang tua tentang uang, yang juga bisa membuat anak khawatir. Tapi kita bisa membicarakan harga mobil baru atau liburan ke luar negeri yang tidak masuk anggaran keluarga tahun ini,” katanya. dikatakan. Markham.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa topik yang harus dihindari saat berbicara dengan anak, seperti dilansir Huffpost.com.

Baca juga: Anak Dididik dengan Pola Pendidikan yang Tidak Teratur, Ini Dampak Negatifnya

1. Bentuk Tubuh Ketika orang dewasa berbicara tentang tubuhnya atau tubuh orang lain, anak-anak dapat mengingat pesan-pesan negatif tersebut dan dapat menginternalisasikannya.

“Anak-anak itu seperti gelembung, mereka menyerap semua yang mereka dengar. Jika mereka melihat orang dewasa bersikap kritis terhadap dirinya sendiri, hal itu dapat menyebabkan masalah harga diri atau citra tubuh sebagai orang dewasa,” kata terapis keluarga Brianne Billups Hughes.

Tak hanya komentar negatif yang bisa berdampak buruk ketika orang dewasa sering menilai bentuk tubuhnya (walaupun ingin dipuji), anak-anak pun bisa memperhatikan dan terlalu mengkhawatirkan penampilannya.

2. Mengkritik mantan pasangan Jika Anda sudah bercerai, sebaiknya hindari memberikan komentar buruk tentang mantan pasangan atau orang tua umum dari anak tersebut. Tak hanya saat berbincang langsung, tapi juga di hadapan anak.

Mendengar komentar negatif tentang ayah atau ibunya dapat membuat anak merasa harus berpihak atau bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan.

“Hal ini tidak hanya menghancurkan rasa aman anak, tapi juga menghancurkan hubungan anak dengan ayah atau ibunya yang dikritik karena kini menganggapnya ‘tidak cukup baik’. Tentang ayahnya.” atau ibu,” kata Markham.

Baca juga: Ciri-Ciri Anak Kesepian dan Cara Orang Tua Membantunya

3. Membandingkan anak dengan saudara kandungnya Orang tua sebaiknya menghindari komentar yang membanding-bandingkan anak dengan saudara kandungnya. Perbandingan inilah yang menjadi bibit pertengkaran kakak beradik yang pada akhirnya akan berujung pada konflik.

“Lambat laun bisa menumbuhkan kebencian, kecemburuan, dan rasa tidak aman. Tapi ini juga berlaku untuk pesan-pesan positif yang juga menciptakan persaingan,” kata Markham.

Misalnya kita bilang, ‘Kamu anak yang pintar, kamu tidak pernah membuat masalah pada orang tuamu seperti kakakmu’.

Kalimat ini tidak hanya akan memberikan tekanan pada anak untuk mempertahankan posisi “anak pintar”, namun secara tidak sadar akan memotivasi saudaranya untuk tetap menjadi “anak nakal”.

Baca Juga: Generasi Z Banyak yang Punya Masalah Etika, Apakah Pola Asuh Penyebabnya?

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *