SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Israel Dituduh Lakukan Genosida dan Pembersihan Etnis di Gaza

JALUR GAZA, sp-globalindo.co.id – Israel kembali menghadapi tuduhan genosida di Gaza oleh Human Rights Watch yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

Namun tuduhan itu dikecam Israel sebagai sebuah kebohongan. Selain itu, sebuah badan amal medis mengatakan kehancuran di wilayah Palestina menunjukkan “tanda-tanda pembersihan etnis”.

Tuduhan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian tuduhan serupa terhadap Israel, namun dibantah oleh negara tersebut, yang selama ini memerangi kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Baca juga: Putin Siap Temui Trump Kapan Saja Bahas Ukraina

Dalam sebuah laporan baru yang berfokus secara khusus pada air, Human Rights Watch menjelaskan apa yang mereka sebut sebagai upaya yang disengaja dan sistematis oleh otoritas Israel untuk menghilangkan air bagi warga Gaza.

Akibatnya, kekurangan air telah menyebabkan ribuan kematian dan kemungkinan besar akan terus menyebabkan kematian di Jalur Gaza.

“Human Rights Watch sekali lagi menyebarkan fitnah berdarah untuk memajukan propaganda anti-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan.

“Sejak awal perang, Israel terus memfasilitasi aliran air dan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskipun Hamas terus-menerus menyerang,” tambahnya.

Cogat, kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina, membantah menggunakan air sebagai “senjata”.

Dia mengatakan tiga jaringan pipa air dari Israel aktif, memasok rata-rata 107 liter per orang ke Gaza utara, 34 liter per orang ke Gaza tengah, dan 20 liter per orang ke Gaza selatan.

Baca juga: Turki tidak akan menghentikan aktivitas militer sampai pasukan Kurdi di Suriah menyerah

“Sesuai standar internasional, zona konflik membutuhkan 15 liter air per orang setiap hari,” jelas Cogat.

Dalam laporan terpisah yang dirilis pada hari Kamis, Doctors Without Borders (MSF) menuduh Israel menyebabkan kerusakan luas di Gaza dan mencatat “tanda-tanda pembersihan etnis” di wilayah utara Palestina.

Pada awal Oktober, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza utara untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di sana.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal MSF Christopher Lockyear menggambarkan apa yang dilihat tim medisnya di Gaza.

Tim ini cocok dengan gambaran semakin banyak pakar dan organisasi hukum yang menyimpulkan bahwa genosida sedang terjadi.

“Tanda-tanda pembersihan dan penghancuran etnis yang sedang berlangsung, termasuk pembunuhan massal, kondisi kesehatan fisik dan mental yang buruk, pengungsian paksa dan kondisi hidup yang tidak memungkinkan bagi warga Palestina yang terkepung dan dibom, tidak dapat disangkal,” tegas Lockyear.

Laporan HRW menggambarkan apa yang dikatakan kelompok tersebut sebagai penghancuran infrastruktur air dan sanitasi yang disengaja, serta pemblokiran bahan bakar untuk generator.

Baca juga: Serangan 3 Rudal dan Puluhan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Rusia

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa dengan melakukan hal tersebut, pemerintah Israel dengan sengaja menerapkan kondisi kehidupan yang mengakibatkan kehancuran fisik total atau sebagian pada penduduk Palestina di Gaza.

“Ini adalah kejahatan perang dalam bentuk pemusnahan dan genosida,” ujarnya. Dengarkan berita terbaru dan jangkauan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *