GAZA, sp-globalindo.co.id – Israel membunuh sedikitnya 28 orang di Jalur Gaza pada Sabtu malam (21/12/2024) dan Minggu pagi (22/12/2024).
Sementara itu, kelompok bersenjata Palestina mengatakan kesepakatan untuk mengakhiri perang sudah dekat.
Menurut badan pertahanan sipil Gaza, serangan Israel mencakup rumah keluarga dan gedung sekolah yang digunakan oleh kelompok Hamas milik tentara Israel.
Baca Juga: Israel Bidik Hamas di Gaza, 30 Warga Palestina Tewas
Lebih dari 14 bulan setelah perang Israel-Hamas, kekerasan di Jalur Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, AFP melaporkan.
Faksi-faksi Palestina yang terlibat dalam pertempuran tersebut mengatakan bahwa pertempuran kali ini lebih sengit dari sebelumnya.
Israel telah dikritik atas tindakannya selama perang, termasuk oleh kelompok hak asasi manusia yang menuduh pemerintah Israel melakukan “tindakan genosida”.
Paus Fransiskus mengutuk ledakan mematikan yang menewaskan beberapa anak pada hari Sabtu, yang memicu protes keras dari Israel, yang menuduh Paus menerapkan standar ganda.
Setidaknya 13 orang tewas dalam serangan udara di sebuah rumah milik keluarga Abu Samra di Deir al-Balah, Gaza tengah, menurut Mahmoud Bassal, juru bicara Layanan Sipil Gaza.
Di kediaman terdekat, mayat-mayat yang ditutupi selimut tergeletak di lantai.
Baca Juga: Israel Dituding Lakukan Genosida dan Pembersihan Etnis di Gaza
Tentara Israel belum mengkonfirmasi serangan spesifik terhadap sebuah sekolah di utara Kota Gaza.
Bassal mengatakan delapan anak, termasuk empat anak-anak, tewas dalam serangan terhadap sekolah tersebut, yang telah menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina yang menjadi pengungsi akibat perang.
Militer Israel mengatakan kemarin bahwa mereka telah menargetkan operasi Hamas di sana.
Menurut pernyataan militer, pusat komando dan kendali Hamas terletak di dalam kompleks sekolah di sebelah timur kota.
Pusat tersebut juga dikatakan telah digunakan untuk merencanakan dan melakukan serangan teroris terhadap pasukan Israel.
Saat dihubungi oleh AFP, juru bicara militer Israel mengatakan dia tidak bisa mengomentari serangan lain yang dilaporkan di tempat lain di Gaza.