Pyongyang, sp-globalindo.co.id – Media pemerintah Korea Utara KCNA pada Senin (16/12/2024) pertama kali memberitakan pemakzulan Presiden Korea Selatan Eun Suk-yeol.
KCNA menyebutnya sebagai “pemimpin pemberontak” karena mencoba menerapkan darurat militer.
Berita tersebut muncul hampir dua hari setelah pemakzulan Yoon, namun KCNA tidak memuat satu laporan pun dari pejabat Korea Utara.
Baca Juga: Pemungutan suara selesai, 204 anggota parlemen Korea Selatan memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Yun
Kantor berita AFP melaporkan, berita KCNA mengenai pemakzulan presiden Korea Selatan tidak lama lagi akan datang, namun hanya ringkasan kejadian tersebut.
“Investigasi terhadap pemimpin boneka Yoon Suk Yeol dan kaki tangannya terus berlanjut,” tulis KCNA.
“Mahkamah Konstitusi boneka pada akhirnya akan memutuskan (pemakzulan Yun),” imbuhnya.
Media pemerintah Korea Utara sering menyebut para pemimpin dan institusi Korea Selatan sebagai “boneka” sekutu mereka, Amerika Serikat.
KCNA mengeluarkan komentar tersebut hanya seminggu setelah darurat militer Korea Selatan diumumkan pada 3 Desember 2024, dan mengatakan bahwa negara tetangganya berada dalam kekacauan karena perintah tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Presiden Korsel Bermasalah, Ada yang Dipenjara dan Dibunuh, Ini Reaksi Warga Korsel yang Bersukacita atas Pemakzulan Presiden Yoon
Hubungan kedua Korea kini berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Korea Utara telah meluncurkan serangkaian rudal balistik yang melanggar sanksi PBB dan membombardir Korea Selatan dengan balon sampah sejak Mei 2024.
Pyongyang berpendapat bahwa penerbangan balon sampah tersebut merupakan respons terhadap propaganda anti-Korea Utara yang dikirim oleh para aktivis di Korea Utara.
Korea Utara kini menjadi salah satu pendukung paling setia invasi Rusia ke Ukraina.
Washington dan Seoul menuduh Moskow mengerahkan lebih dari 10.000 tentara.
Baca juga: Jenderal Korea Selatan lainnya ditahan karena darurat militer Dengarkan berita terkini dan berita pilihan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.