OBESITAS telah menjadi masalah kesehatan global yang berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1,9 miliar orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan dan lebih dari 650 juta orang mengalami obesitas.
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Selain faktor genetik dan gaya hidup sehat, hormon tubuh yaitu enzim ghrelin juga berperan penting dalam pengaturan berat badan.
Ghrelin, sering disebut “hormon kelaparan”, bekerja untuk merangsang rasa lapar dan mengatur asupan makanan.
Artikel ini membahas lebih dekat enzim ghrelin, pengaruhnya terhadap obesitas, dan langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengontrol kadar ghrelin untuk mencegah obesitas.
Apa itu ghrelin?
Ghrelin adalah hormon yang terutama diproduksi di perut, namun juga ditemukan di bagian tubuh lain, termasuk otak.
Hormon ini meningkatkan rasa lapar dengan memberi sinyal pada otak kita untuk meningkatkan nafsu makan.
Ghrelin bekerja dengan mengaktifkan pusat rasa lapar di hipotalamus, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan.
Kadar ghrelin biasanya meningkat beberapa jam sebelum makan, saat seseorang merasa lapar dan mendorongnya untuk makan lebih banyak.
Selain mengatur rasa lapar, ghrelin juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ghrelin dapat memengaruhi penyimpanan lemak dan pembakaran kalori, yang merupakan faktor penting dalam pengelolaan berat badan. Penyebab obesitas dan kaitannya dengan ghrelin
Obesitas merupakan penyakit kompleks yang disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari pola makan yang buruk hingga faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat.
Kadar ghrelin yang tinggi dapat menjadi penyebab terjadinya obesitas karena ghrelin meningkatkan rasa lapar dan membuat seseorang makan lebih banyak.
Dalam keadaan normal, kadar ghrelin menurun setelah makan, membantu mengendalikan rasa lapar.
Namun, orang yang mengalami obesitas mungkin mengalami peningkatan kadar ghrelin bahkan setelah makan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas memiliki sensitivitas yang lebih rendah terhadap ghrelin, yang berarti mereka lebih sering merasa lapar dan kesulitan mengendalikan nafsu makan.