sp-globalindo.co.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir dengan iuran BPJS kesehatan pada tahun 2025.
Pada tahun yang sama, BPJS Kesehatan diyakinkan akan kuat dalam mengelola keuangannya.
BPJS Kesehatan tahun 2025 menurut perkiraan saya cukup kuat, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kata Budi Gunadi Sadikin di Solo, Jawa Tengah, Antara, Minggu (8/12/2024).
Yang lebih penting untuk diperhitungkan, menurut Budi, adalah kebutuhan BPJS Kesehatan setelah tahun 2025.
“Saya hitung BPJS Kesehatan, tahun 2025 tidak ada kekurangan uang,” imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan Menteri Keuangan Shri Mulyani untuk menghitung secara pasti berapa jumlah dana BPJS kesehatan yang dibutuhkan ke depan. Budi menambahkan, hal ini juga akan menjadi pertimbangan jika dilakukan penyesuaian tarif.
Budi Gunadi Sadikin merinci posisi keuangan BPJS Kesehatan. Ia mengatakan, seharusnya setiap perusahaan asuransi mendapat penggantian yang lebih rendah dibandingkan premi yang diterima.
“Harusnya dia pertimbangkan. Kita bicara angka yang besar, mungkin 280 juta masyarakat Indonesia akan meninggal atau meninggal, itu tidak mungkin,” ujarnya.
Menurut dia, dengan metode aktuaria yang digunakan dalam perhitungan asuransi, besaran premi yang terkumpul dari 280 juta penduduk Indonesia, dapat digunakan untuk menutupi biaya-biaya besar seperti pengobatan penyakit jantung dan kanker, serta biaya-biaya terkait bencana alam.
“Ada jaminan Rp 2 lakh untuk penyakit jantung, Rp 1 lakh untuk kanker, dan Rp 500.000 untuk bencana alam,” jelas Budi.
Ia menegaskan, jika perhitungan dan pelaksanaannya disiplin, maka keuangan BPJS Kesehatan akan sehat dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya, isu terkait kenaikan iuran BPJS kesehatan mengemuka dalam rencana penerapan Unit Rawat Inap Standar (KRIS). Permasalahan ini diperburuk dengan defisit anggaran dan spekulasi BPJS Kesehatan gagal bayar.
Meski demikian, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti sebelumnya memastikan kekayaan bersih BPJS Kesehatan masih sehat meski ada risiko kerugian.
Gufron menjelaskan salah satu faktor yang meningkatkan risiko kerugian adalah meningkatnya penggunaan layanan BPJS Kesehatan.
Saat ini, sekitar 1,7 juta masyarakat menggunakan layanan BPJS Kesehatan setiap harinya sehingga pemanfaatannya semakin tinggi.
Meski demikian, ia meyakinkan BPJS Kesehatan tetap mampu memenuhi kewajiban membayar rumah sakit pada tahun 2025. Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.