DAMASCUS, sp-globalindo.co.id – Pemberontak Suriah yang saat ini berkuasa di Damaskus telah menunjuk Mohammed al-Bashir sebagai perdana menteri transisi Suriah hingga 1 Maret 2025.
Pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dilaporkan merebut ibu kota Damaskus dan menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, yang kemudian melarikan diri pada Minggu (12 Agustus 2024).
AFP mengutip pernyataan Bashir dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Telegram televisi pemerintah Suriah: “Panglima telah menugaskan kami tugas untuk mengelola pemerintahan transisi hingga 1 Maret.”
Baca juga: Aji Mumpung, Israel Perluas Aneksasi Suriah Pasca Jatuhnya Assad Lalu Siapakah Mohammed al-Bashir?
Sebelum terpilih untuk posisi ini, Bashir menjabat sebagai pemimpin Rebel Salvation Army di barat laut Suriah dan sebagai menteri pembangunan.
Sebuah sumber di departemen politik Salvation Army mengatakan kepada AFP pada hari Selasa bahwa Bashir akan memimpin pemerintahan transisi.
Salvation Government didirikan di wilayah Idlib pada tahun 2017 dan memiliki kementerian, cabang, sistem peradilan dan keamanannya sendiri.
Badan tersebut didirikan untuk membantu orang-orang di daerah yang dikuasai pemberontak yang terputus dari layanan pemerintah.
Sejak itu, Salvation Army mulai menyalurkan bantuan ke Aleppo, kota besar pertama yang direbut dari pemerintah setelah serangan pemberontak baru-baru ini.
Baca juga: Iran telah memulangkan 4.000 warganya dari Suriah sejak jatuhnya Assad
Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.