sp-globalindo.co.id – Penjualan apartemen di Jakarta pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data JLL Indonesia, penjualan apartemen pada tahun 2023 berkisar 58,8 persen, sedangkan pada tahun 2022 sedikit lebih tinggi dari itu, sekitar 60 persen.
Dibandingkan dengan tahun 2022, permintaan kondominium pada tahun 2023 juga lemah, karena kurangnya peluncuran kondominium baru dan pendekatan menunggu dan melihat.
Pada tahun 2023, pasar perumahan di Jakarta hanya menyaksikan peluncuran dua proyek baru. Faktanya, tidak ada kondominium baru yang diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2023.
“Pasar residensial akan mengalami penurunan penjualan pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya karena lebih sedikit proyek baru yang diluncurkan, hanya dua proyek, dan sebagian besar pembeli masih menunggu untuk melihat,” jelas Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim. Dalam siaran persnya, Rabu (28/2/2024).
Baca juga: Kelas menengah masih mendominasi pasokan perumahan di Jakarta
Meskipun permintaan lebih rendah, harga apartemen berkualitas tinggi dan menengah sedikit meningkat.
Kenaikan harga terutama didorong oleh proyek-proyek yang berhasil menjual unitnya.
Meski demikian, sejumlah investor dan pengembang berencana memulai proyek kondominium baru pada tahun 2024.
Namun keputusan peluncurannya diperkirakan akan dipengaruhi oleh kondisi pasar, apalagi ini adalah tahun politik bagi Indonesia.
“Pada tahun 2024, meski aktivitas secara keseluruhan masih terbatas, diperkirakan pengembang masih melihat peluang untuk meluncurkan produknya dengan penuh pertimbangan,” pungkas Yunus Karim. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.