Penulis: VOA Indonesia
KINSHASA, sp-globalindo.co.id – Setidaknya 143 orang meninggal karena sakit di Kongo dalam dua minggu terakhir. Penyakit yang ditemukan di wilayah barat daya Kongo ini dikatakan mirip demam.
Para pejabat mengatakan kematian tersebut dicatat antara tanggal 10 dan 25 November di zona kesehatan Panji di distrik Kwangu.
Menteri Kesehatan Provinsi Kwangu Apollinaire Yumba mengungkapkan kepada wartawan pada akhir pekan tentang gejala yang dialaminya, termasuk demam, sakit kepala, batuk, dan anemia.
Baca Juga: Kapal Penuh sesak Terbalik di Kongo, 78 Orang Meninggal
Wakil Gubernur Distrik Quangu Rami Saki mengatakan kepada Associated Press pada Selasa (12/3/2024) tercatat 67 hingga 143 orang meninggal dunia.
“Sebuah tim ilmuwan tradisional diharapkan berada di area tersebut untuk mengambil sampel dan mengidentifikasi masalahnya,” katanya.
Yumba mengimbau warga untuk berhati-hati dan menghindari kontak dengan jenazah almarhum untuk menghindari kontaminasi atau penyebaran.
Dia meminta mitra nasional dan internasional untuk mengirimkan pasokan medis untuk memerangi krisis kesehatan ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya melaporkan bahwa Kongo telah dilanda wabah cacar, dengan lebih dari 47.000 kasus dugaan dan lebih dari 1.000 kematian.
Baca Juga: 129 tewas saat narapidana mencoba melarikan diri di penjara terbesar di Kongo, 10 tewas dalam serangan di bar di Republik Demokratik Kongo Inilah penderitaan anak-anak penderita Mpox di Kongo, dokter: jangan anggap enteng
Organisasi Kesehatan Dunia mengetahui penyakit yang belum teridentifikasi ini dan memiliki tim yang bekerja sama dengan layanan kesehatan setempat untuk mengumpulkan sampel, menurut seorang pegawai badan tersebut, yang tidak dapat disebutkan namanya.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.