sp-globalindo.co.id – Penyebaran penyakit demam babi Afrika (ASF) di Papua Selatan menjadi perhatian serius pemerintah.
Kepala Karantina Papua Selatan Kayono mengatakan ASF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Asfivirus dan famili Asfarviridae. Virus demam babi Afrika menyerang babi dan babi hutan tanpa memandang usia.
Dikutip Antara, Jumat (13/12/2024), Kahyo menjelaskan ASFV dapat menular melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi atau melalui jalur tidak langsung.
Baca Juga: 4 Bahaya yang Diharapkan Saat Makan Daging Babi
Penularannya dapat terjadi melalui sisa makanan (jelaga), orang yang tertular atau pekerja peternakan, pedagang, dokter hewan, serta peralatan dan kendaraan yang terpapar virus.
Oleh karena itu, Kayono menekankan pentingnya penerapan biosekuriti pekarangan dan pengelolaan peternakan babi yang baik.
Meskipun saat ini belum ada vaksin untuk mengobati ASFV, pencegahan tetap menjadi kuncinya.
Aji Muhavarman, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, mengimbau masyarakat melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran ASFV.
Dalam rilis yang diperoleh sp-globalindo.co.id, Rabu (18/12/2024), Aji menyarankan peternak segera melaporkan penemuan babi yang sakit atau mati kepada petugas peternakan dan kesehatan hewan setempat dalam waktu 1×24 jam.
Langkah penting lainnya, lanjut Aji, adalah membeli atau tidak menjual babi yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, serta melakukan pembersihan dan disinfeksi peternakan secara rutin.
Pastikan daging babi yang Anda makan berasal dari babi yang sehat, disembelih di tempat yang diawasi oleh pihak yang berwenang dan dimasak hingga matang.
Aji juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit demam babi Afrika di Indonesia.
Karena kebersihan merupakan langkah sederhana namun sangat penting dalam pencegahan penyakit.
Karena ini adalah wabah ASF, para peternak disarankan untuk waspada dan mengikuti protokol sanitasi yang berlaku untuk menjaga kesehatan babi dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.