TAIPEI, sp-globalindo.co.id – Presiden Taiwan William Lai Ching-te mengatakan dia menentang segala upaya untuk mencaplok wilayah pulau itu.
Diketahui bahwa Tiongkok menganggap dirinya sebagai negara demokratis yang otonom dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan unifikasi.
Tekanan terhadap Taiwan meningkat sejak Lai, yang dijuluki “separatis” oleh Tiongkok, terpilih sebagai presiden pada bulan Januari.
Baca juga: Menteri Taiwan Sebut Komponen Detonator yang Meledak di Lebanon Bukan Berasal dari Negaranya.
Berpidato di hadapan 23 juta penduduk pulau itu, Lai memulai pidato Hari Nasional pertamanya dengan mengungkapkan kebanggaan terhadap demokrasi Taiwan, AFP melaporkan.
“Demokrasi kita tumbuh dan berkembang,” ujarnya sambil berdiri di podium depan kantor presiden. “Republik Rakyat Tiongkok tidak berhak mewakili rakyat Taiwan.”
Dia mengatakan masyarakat Taiwan dapat bekerja sama meskipun ada perbedaan pendapat dan mendesak mereka untuk menatap masa depan.
“Saya memegang teguh komitmen saya untuk menolak aneksasi atau pelanggaran terhadap kedaulatan kami,” katanya.
Namun, nada suara Lai dalam sebagian besar pidatonya bersifat pragmatis.
Dia menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Beijing dalam berbagai isu seperti perubahan iklim, pengendalian penyakit menular, dan menjaga keamanan regional guna mengupayakan perdamaian dan kemakmuran bersama demi kesejahteraan masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan.
Baca juga: Taiwan Selidiki Kepemimpinan Gold Apollo dalam Ledakan Pager di Lebanon
Lai mendesak Beijing untuk menggunakan pengaruhnya dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan perang di Ukraina dan Timur Tengah.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.