SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Property

Profil 2 Bendungan Kering di Indonesia, Apa Keunggulannya?

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Bendungan kering merupakan bendungan yang dibuat untuk mencegah banjir di suatu daerah.

Bendungan kering baru diisi air pada saat musim hujan tiba dan dioperasikan dengan menutup pintu bendungan hingga bendungan terisi penuh air sesuai kapasitasnya.

Di Indonesia sendiri bendungan kering hanya ada dua yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Kedua bendungan tersebut berada di wilayah Jawa Barat.

Seperti yang dirangkum dalam website Kementerian PUPR, berikut profil lengkap dua bendungan kering di Indonesia.

Baca juga: Bangun Bendungan dan Irigasi, Pemerintah Siapkan Rp 11,98 Triliun

Bendungan Ciawi

Bendungan Ciawi terletak di Desa Cipayung, Desa Gadog dan Desa Sukakarya di Kecamatan Megamendung serta Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Pembangunan Bendungan Ciawi dimulai pada bulan Desember 2016 dan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna.

Proses pembangunannya telah selesai dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 23 Desember 2022.

Bendungan Ciawi memiliki luas bendungan 39,40 hektar dan mampu menampung air hingga 6 juta meter kubik. Biaya pembangunan bendungan tersebut tercatat sebesar Rp 1,3 triliun.

Baca juga: Desember 2025, Bendungan Sukamahi Akan Ada Jembatan Kaca

Kehadiran Bendungan Siavi diharapkan dapat mengurangi banjir yang terjadi di Jakarta dan mengurangi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Bendungan tersebut dirancang untuk mencegah aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum mencapai Bendungan Katulampa yang mengalir ke Sungai Silivung.

Biasanya setelah beroperasinya bendungan, bendungan tersebut biasanya menampung air dan membentuk danau di sungai, karena Bendungan Siavi hanya mengalirkan air saja.

Bendungan Sukamahi

Bendungan Sukamahi terletak di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan dibangun untuk mencegah aliran air di hulu Sungai Silivung.

Dengan hadirnya bendungan tersebut, diharapkan aliran yang keluar dari bendungan dapat dikontrol aliran normalnya hingga ke Bendungan Katulampa (ruang kendali) di bawah Jakarta.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *