MOSKOW, sp-globalindo.co.id – Pada Selasa (19/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen penting yang memperluas prinsip penggunaan senjata nuklir oleh Moskow.
Langkah ini dianggap sebagai pesan yang kuat kepada Ukraina dan negara-negara Barat yang mendukungnya.
Dalam doktrin yang baru-baru ini dirilis, Rusia mengatakan akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir jika didukung oleh kekuatan nuklir.
Baca juga: Rekap Hari ke-996 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil Panggilan Telepon Scholz-Putin | Zelensky optimis terhadap Trump
“Agresi yang dilakukan oleh negara non-nuklir dengan kerja sama dengan negara nuklir dianggap sebagai serangan bersama,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada konferensi pers, menurut AFP.
Peskov menambahkan, revisi ini diperlukan untuk menyesuaikan prinsip-prinsip Rusia dengan situasi geopolitik saat ini.
“Ini adalah dokumen yang sangat penting yang harus ditinjau oleh dewan,” katanya.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun, termasuk otorisasi AS terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Doktrin baru ini juga memungkinkan Moskow untuk merespons serangan udara besar-besaran, meskipun serangan tersebut hanya menggunakan senjata konvensional.
Selain itu, payung nuklir Rusia kini mencakup sekutu dekatnya, Belarusia.
“Kami selalu menganggap senjata nuklir sebagai alat pencegah,” tegas Peskov. “Jika kami merasa terdorong, kami akan merespons.”
Baca juga: Wanita Rusia Divonis 8 Tahun Penjara karena Menyerukan Kematian Putin
Negara-negara Barat telah lama mengkritik retorika nuklir Rusia sebagai tindakan yang sembrono.
Namun Putin telah berulang kali menekankan bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap ancaman nyata yang dihadapi negaranya.
Seribu hari setelah invasi dimulai, Peskov menyebut konflik tersebut sebagai perang yang dipaksakan oleh Barat kepada Rusia.
Baca juga: Rusia Sebut Rumor Negosiasi Rahasia Trump dan Putin Fiksi
“Operasi militer khusus ini akan kami laksanakan hingga tujuan tercapai,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.