TOKYO, sp-globalindo.co.id – Putri Aiko, anak tunggal Kaisar Naruhito, akan berulang tahun ke-23 pada Minggu (1/12/2024) ini.
Status Putri Aiko sebagai pewaris Kekaisaran Jepang diragukan. Pasalnya, kelompok konservatif di partai berkuasa bersikeras melanjutkan suksesi yang hanya bisa diikuti oleh rakyat.
Atau siapa Caesar di kalangan remaja? Saat ini, keluarga kerajaan Jepang hanya memiliki 16 anggota, dengan empat anggota, dan jumlah tersebut menyusut dengan cepat.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Umumkan Siap Bicara Terbuka dengan Trump, Ungkap Niatnya
Namun, sebagian besar masyarakat Jepang mendukung perubahan undang-undang agar dia tetap menjadi anggota keluarga kekaisaran dan dia menjadi kaisar.
Seperti dilansir Independent, menurut Badan Rumah Sakit Kekaisaran, dia lulus dari universitas awal tahun ini dan berbagi pelayanan publik dan ritual istana saat bekerja untuk Palang Merah.
Namun menurut hukum Jepang, jika dia menikah dengan orang di luar keluarga kerajaan, dia harus melepaskan status kerajaannya dan meninggalkan keluarganya.
Diketahui bahwa Aiko akan merayakan ulang tahunnya bersama orang tuanya di Istana Kekaisaran di Tokyo.
IHA juga merilis beberapa foto Aiko, termasuk salah satunya sedang berdiri di samping pohon kesemek di taman istana.
Gambar lainnya menunjukkan dia memegang kartu kertas washi buatan tangan tradisional di bengkelnya selama perjalanan solo resmi pertamanya ke festival olahraga nasional di Prefektur Saga di barat daya Jepang pada bulan Oktober.
Baca Juga: Kunjungan Kaisar Naruhito melambangkan semakin eratnya hubungan Indonesia dan Jepang.
Undang-undang Keluarga Kerajaan tahun 1947, yang sebagian besar mempertahankan nilai-nilai keluarga yang sebelumnya konservatif, hanya mengizinkan laki-laki untuk naik takhta dan memaksa anggota perempuan keluarga kerajaan untuk mengubah status pernikahan mereka di luar keluarga.
Dengan hanya satu anggota laki-laki, para pemuda mengancam monarki berusia 2.000 tahun.
Anggota laki-laki termuda dari keluarga kerajaan, Pangeran Hisahito, atau sepupu Aiko yang berusia 18 tahun, kini menjadi pewaris terakhir, sebuah masalah besar bagi sistem.
Kini, pemerintah sedang mencari cara untuk mempertahankan suksesi yang stabil tanpa bergantung pada perempuan.
Mengizinkan keluarga untuk mengadopsi anggota laki-laki baru dari mantan keluarga bangsawan yang kehilangan statusnya setelah Perang Dunia II.
Baca Juga: Kebakaran besar terjadi di lokasi uji coba roket Badan Antariksa Jepang.
Pandangan Echo sendiri mengenai masalah ini tidak diketahui. Ia hanya mengadakan satu konferensi pers saat dewasa.