Rangkuman Hari Ke-975 Serangan Rusia ke Ukraina: Korea Utara Buka Suara soal Kabar Pengerahan Pasukan | Zelensky Tolak Kunjungan Guterres
KYIV, sp-globalindo.co.id – Banyak peristiwa baru yang terus terjadi menandai hari ke-975 perang antara Rusia dan Ukraina pada Jumat (25/10/2024).
Termasuk, Korea Utara buka suara soal pemberitaan penggunaan tentara untuk membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina. Mereka mengatakan bahwa setiap pengerahan pasukan ke Rusia akan sesuai dengan hukum internasional tanpa ada bukti bahwa mereka mengirim pasukan ke Ukraina.
Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky menolak kunjungan Antonio Guterres ke Ukraina karena keikutsertaan Sekretaris Jenderal PBB dalam KTT BRICS 2024 di Kazan, Rusia.
Baca juga: Ringkasan Hari ke-974 Invasi Rusia ke Ukraina: Masyarakat Kursk Sudah Terbiasa dengan Perasaan Perang | Pelanggaran hukum internasional
Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman hari ke 975 invasi Rusia ke Ukraina yang bisa Anda baca: Jepang menyatakan bahwa penempatan pasukan Korea Utara di Rusia menjadi perhatian serius.
Jepang pada hari Jumat mengatakan pihaknya “sangat prihatin” tentang penempatan pasukan Korea Utara di Rusia.
“Pemerintah Jepang memantau pemindahan pasukan Korea Utara ke Rusia dengan kekhawatiran serius, termasuk kemampuan mereka untuk mengganggu agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal Jepang, Yoshimasa Hayashi, kepada AFP.
“Perkembangan terkini dalam kerja sama militer antara Rusia dan DPRK (Korea Utara), termasuk perkembangan tersebut, tidak hanya mengundang semakin memburuknya situasi di Ukraina, namun mereka juga sangat prihatin dalam hal dampaknya terhadap keselamatan negara. daerah sekitarnya. Jepang,” kata Hayashi kepada wartawan.
“Jepang akan terus mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan dan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan yang diperlukan dan implementasi perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina sesegera mungkin.” katanya.
Baca Juga: Mengenang Hari ke-973 Serangan Rusia ke Ukraina: Kasus Pasukan Korea Utara | Pembicaraan KTT BRICS Korea Selatan mengutuk langkah Rusia yang meratifikasi pakta pertahanan dengan Korea Utara
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan “keprihatinan besar” pada hari Jumat setelah Rusia meratifikasi pakta pertahanannya dengan Korea Utara.
Mereka kembali mendesak Rusia untuk menghentikan “aktivitas ilegalnya” dengan Korea Utara.
Pada Kamis (24/10/2024), anggota parlemen Rusia dengan suara bulat menyetujui perjanjian pertahanan dengan Korea Utara yang akan memberikan “bantuan” ketika kedua belah pihak menghadapi serangan.
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan ribuan tentara Korea Utara sedang dilatih di Rusia, dan Ukraina mengatakan pekan ini bahwa pasukan tersebut telah memasuki “zona perang” di wilayah Kursk, Rusia.
Korea Utara dan Rusia awalnya membantah menggunakannya.
“Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas ratifikasi perjanjian antara Rusia dan Korea Utara yang dilakukan Rusia di tengah berlanjutnya pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia,” kata Zelensky dalam pernyataannya ke lapangan pada hari Minggu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia dapat mengirim pasukan Korea Utara berperang paling cepat pada Minggu (27/10/2024).