sp-globalindo.co.id – Selama berpuasa, tubuh harus terhidrasi dengan baik, meski tidak makan atau minum apa pun selama kurang lebih 13 jam. Simak panduan Kementerian Kesehatan mengenai air minum saat puasa berikut ini.
Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan, setiap orang dianjurkan minum delapan gelas sehari saat perut kosong atau setara dengan 2,5 liter.
Baca juga: Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Penderita Diabetes? Apa hubungannya dengan anak yang susah minum air?
Namun meminum air putih saat berpuasa memerlukan strategi yang tepat, mengingat Anda tidak diperbolehkan makan atau minum selama hampir 13 jam.
Mengingat minum terlalu banyak dalam waktu singkat menimbulkan sejumlah risiko, kita perlu mengatur jadwal minum delapan gelas air putih.
Menurut CBS News, masyarakat disarankan untuk minum tidak lebih dari 48 ons, atau enam gelas, per jam. Minum terlalu banyak air atau cairan lain dalam waktu singkat dapat menyebabkan keadaan darurat medis karena konsentrasi garam dalam darah menjadi terlalu rendah.
Ketika kondisi ini terjadi, kadar air dalam tubuh meningkat dan sel-sel membengkak saat tubuh mencoba mengatur konsentrasi elektrolit. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
“Jika Anda memiliki terlalu banyak air (dalam waktu singkat), air pada dasarnya didorong ke dalam sel untuk menyeimbangkan konsentrasi natrium dan elektrolit lainnya,” jelas Mahesh Polavarapu, direktur medis NewYork-Presbyterian Westchester ER. dari Berita CBS.
“Ketika ini terjadi, sel-sel otak dan sel-sel lain di tubuh Anda membengkak,” tambahnya.
Baca juga: Perbanyak Minum Air Putih Membantu Saat Diet, Benarkah? Tanpa air, minuman apa yang memberikan hidrasi tubuh lebih baik?
Berikut pedoman minum air putih saat puasa dari website Kementerian Kesehatan RI: satu gelas sebelum tidur, satu gelas setelah bangun tidur Sahur, satu gelas setelah Sahur, satu gelas saat berbuka, satu gelas setelah salat magrib, segelas Charka Sore setelah shalat Isya. Segelas sehabis salat Tarawih.