sp-globalindo.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan program pemeriksaan kesehatan gratis pada tahun 2025 yang dapat diikuti seluruh masyarakat di hari ulang tahunnya, akan dilaksanakan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan BPJS Kesehatan yang mencakup 14 jenis penyakit.
Sehubungan dengan itu (pemeriksaan kesehatan) yang terus dilakukan BPJS Kesehatan, kami juga terus melakukan skrining ulang tahun karena skrining ulang tahun hanya dilakukan satu kali pada hari ulang tahun seseorang, kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular kepada Transaksi. (P2PTM) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dilansir Antara, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Bagaimana cara mengikuti tes kesehatan gratis di hari ulang tahunmu? Apa bedanya dengan ujian JKN?
Nadia menyatakan, dengan berjalannya kedua program skrining secara bersamaan, maka peserta BPJS Kesehatan, baik penerima manfaat PBI maupun non-PBI, mempunyai kesempatan tambahan untuk mendapatkan skrining gratis di hari ulang tahunnya.
Ia mengatakan, program deteksi kelahiran gratis ini dilaksanakan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Oleh karena itu, program yang akan diluncurkan pada tahun 2025 ini tidak masuk dalam rencana BPJS Kesehatan.
Nadia menyatakan, skrining gratis ini juga sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu ingat untuk memeriksakan kesehatannya di setiap ulang tahun. Aplikasi yang sehat
Masyarakat akan menerima notifikasi pemeriksaan gratis pada hari ulang tahunnya melalui aplikasi Satu Sehat.
Masyarakat juga dapat mengakses hasil pemeriksaan laboratorium di aplikasi sehingga memudahkan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan.
“Sekitar 86 juta orang menggunakan aplikasi ini. Namun sejak Covid-19 berakhir, banyak orang yang tidak lagi memasangnya. “Kami sekarang mendorong masyarakat untuk menginstal aplikasi tersebut dan pengingat akan tersedia di aplikasi tersebut,” katanya.
Baca Juga: Perlu Diketahui Orang Tua, Ini 7 Jenis Tes Kesehatan untuk Bayi Prematur
Menurut Nadia, Kementerian Kesehatan terus meningkatkan kesiapan puskesmas setempat untuk melaksanakan program skrining gratis tersebut, termasuk ketersediaan peralatan medis dan kapasitas dokter umum yang bertugas di puskesmas setempat.
Namun, kata dia, secara umum dokter berkompeten melakukan tes skrining berdasarkan keahlian skrining BPJS Kesehatan.
Sebagai informasi, skrining BPJS Kesehatan mencakup 14 jenis penyakit, antara lain skrining diabetes, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru-paru, kanker usus besar, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan talasemia. deteksi hipotiroidisme kongenital dan hepatitis. Pemutaran ini telah berlangsung selama beberapa tahun.
Sedangkan pemeriksaan kesehatan ulang tahun akan disesuaikan berdasarkan kelompok umur. Dalam skrining anak kecil, penekanannya adalah pada deteksi penyakit bawaan seperti hipotiroidisme bawaan. Skrining untuk remaja di bawah 18 tahun meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi.
Skrining pada orang dewasa kemudian berfokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, serta kanker prostat pada pria. Sedangkan skrining lansia meliputi skrining penyakit Alzheimer, osteoporosis, dan kesehatan umum terkait penuaan.
Dalam bidang skrining, Kementerian Kesehatan juga menggalakkan kerja sama dengan dokter spesialis melalui kemitraan untuk melatih petugas kesehatan di puskesmas setempat untuk melakukan tes skrining kanker yang tercakup dalam program ini.
Ia menambahkan, pemeriksaan kanker payudara akan dilakukan dengan menggunakan USG. Dokter bekerja sama dengan ahli radiologi untuk melatih rekan-rekannya di pusat kesehatan setempat untuk melakukan hal ini. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan pemeriksaan “Sadanis” (fisik), sudah berhasil.
“Lakukan saja USG payudara, itu yang sedang kami lakukan sekarang. Kalau soal tes DNA HPV (untuk kanker serviks), saat ini masih dalam proses pelatihan. Ambil saja sampelnya (DNA HPV) dan kirimkan ke laboratorium karena perlu diperiksa di laboratorium kabupaten/kota atau provinsi,” kata Nadia. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda, kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal WhatsApp.