JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kebiasaan pengendara sepeda motor yang menentang lalu lintas di jalanan kota semakin meningkat. Tindakan ini tidak hanya ilegal, tetapi juga menyebabkan kecelakaan dan memperparah kemacetan lalu lintas.
Dampak dari perilaku tersebut membuat masyarakat khawatir, terutama karena risiko kecelakaan meningkat.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS), menyatakan, penyumbatan aliran air sangat berbahaya bagi seluruh pengguna jalan.
Baca juga: Bagaimana IMI Group Mempromosikan Keselamatan Berkendara di Indonesia
Meski hanya terbiasa dengan aliran air, namun pengendara tetap merugikan orang lain karena memiliki jalur yang lurus, demikian keterangan yang dirilisnya, Kamis (24/10/2024).
Selain tabrakan lalu lintas, rambu berhenti yang melewati lampu merah juga sering terjadi. Praktik ini menghalangi pejalan kaki yang hendak menyeberang dan dapat menimbulkan kecelakaan.
Pengendara yang melanggar rambu kerap memanfaatkan kondisi berkendara pelan melewati lampu merah sehingga menyulitkan situasi lalu lintas.
Agus menegaskan, perilaku terhadap lalu lintas dan marka jalan tidak hanya merugikan pengemudi lain, tetapi juga dapat menular ke pengguna jalan lainnya.
“Hal ini tentu menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di jalan raya,” ujarnya.
Baca Juga: BAIC Rekrut Mantan Desainer Ford
Agus menegaskan, setiap pengemudi mengutamakan keselamatan dalam berkendara dan menaati peraturan lalu lintas sehingga setiap pengemudi dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.