Komas.com – Kemudahan akses internet membuat paparan konten pornografi lebih tinggi, terutama di kalangan remaja. Tidak banyak yang akhirnya mengalami ketergantungan yang berdampak pada kesehatan mental, hasil akademik, hubungan sosial.
Menurut psikolog Lady Farhana, m.psi., Ketergantungan pada pornografi dapat menyebabkan gangguan fungsional otak, terutama di bidang yang mengatur motif dan ingatan.
Ini membuat seseorang kurang bersemangat, mudah malas dan mengalami penurunan aktivitas belajar.
Studi yang diterbitkan dalam Journal for Behavioral Addiction menunjukkan bahwa ketergantungan pornografi memiliki model yang sama dengan kecanduan zat, itu memicu perubahan dalam sistem penghargaan otak, yang memiliki efek pada kontrol diri dan motivasi wajib.
Baca juga: 4 cara untuk mengatasi ketergantungan pornografi, yang mempengaruhi otak bagaimana mengatasi ketergantungan pornografi
Untuk mengatasi kecanduan ini, Lady Farhana berbagi beberapa nasihat praktis yang harus dilakukan: 1. Keberuntungan dengan pengetahuan agama
Memperkuat nilai -nilai spiritual adalah salah satu cara efektif untuk mengendalikan impuls negatif.
“Pengetahuan agama yang kuat akan mempromosikan perasaan dikendalikan oleh Tuhan, sehingga mendorong seseorang untuk menjauh dari perilaku tercela,” kata Lady Farhana ketika ia dihubungi oleh Komas.com, Senin (28/04/2025).
Mengikuti Majelis Taklim, pemandu spiritual atau komunitas agama dapat membantu memodelkan lingkungan dukungan dalam proses penyembuhan.
Baca Juga: Dampak Pornografi pada Otak Menurut Studio 2. Jauhi Lingkungan Output
Friery dengan orang -orang yang memiliki kebiasaan buruk, seperti melihat dan berbagi konten pornografi dapat meningkatkan risiko kecanduan.
Menurut Lady Farhana, penting untuk selektif dalam memilih hubungan.
“Apa yang teman kita tentukan siapa kita,” katanya.
Penelitian Cyberpsicology, Perilaku dan Jejaring Sosial juga mendukung pentingnya lingkungan sosial dalam pencegahan kecanduan berbasis online.
Baca Juga: Kenali apa yang tergantung pada pornografi dan gejalanya 3. Diambil dengan aktivitas positif
Mereka yang aktif dalam kegiatan sosial, organisasi atau hobi cenderung memiliki risiko keterlibatan yang lebih rendah dalam perilaku yang menciptakan ketergantungan.
“Kemarahan positif akan mengalihkan perhatian dari dorongan hati untuk mengakses konten negatif,” jelas Lady Farhana.
Cobalah untuk bergabung dengan out -of -date, komunitas olahraga, organisasi pemuda atau kegiatan sukarela yang memperkaya pengalaman dan membangun jejaring sosial yang sehat.