Kampanye militer Israel melawan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengambil target baru pekan lalu, yaitu infrastruktur keuangan.
Media Jerman, DW, memberitakan pada Minggu (20/10/2024) bahwa Israel telah melancarkan serangan udara di Lebanon dan tempat lain. Serangan tersebut menargetkan cabang Asosiasi al-Qard al-Hasan (AQAH), sebuah lembaga keuangan yang secara efektif berfungsi sebagai bank Hizbullah.
Pada hari Senin, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari membuat serangkaian pernyataan dalam pesan video yang diposting online tentang pendanaan Hizbullah dan alasan serangan Israel. Dia mengatakan bahwa Hizbullah telah memanfaatkan “krisis keuangan yang parah” di Lebanon dalam beberapa tahun terakhir untuk keuntungan kelompok tersebut, dan bahwa jaringan keuangan Hizbullah didasarkan pada dua sumber pendapatan utama, uang Iran dan uang publik Lebanon.
Baca Juga: Hizbullah Benarkan Kandidatnya Hashem Safiuddin Tewas dalam Serangan Israel
Hagari mengatakan serangan Israel menargetkan berbagai lokasi yang terkait dengan al-Qard al-Hassan, namun juga menegaskan bahwa Hizbullah menyembunyikan “ratusan juta dolar” di bunker di bawah rumah sakit di pusat kota Beirut. Apa itu Al-Qardh Al-Hasan?
DW mengutip sumber bernama David Asher, yang telah menjadi penasihat pemerintah AS mengenai pencucian uang dan pendanaan teroris selama bertahun-tahun, dan terlibat dalam operasi pemerintah AS yang bertujuan mendanai Hizbullah. Dia menjelaskan kepada DW bahwa Al-Qard Al-Hasan “bukanlah bank dalam pengertian biasa, melainkan asosiasi simpan pinjam.”
Jonathan Lord, direktur Program Keamanan Timur Tengah di Pusat Keamanan Amerika Baru, mengatakan al-Qard al-Hassan memainkan peran penting bagi Hizbullah di Lebanon.
“Mereka menyediakan jasa keuangan,” kata Lord kepada DW.
“Fasilitas ini memberikan sedikit keunggulan kompetitif strategis bagi Hizbullah di Lebanon, karena sektor perbankan tradisional menjadi semakin bermasalah dalam beberapa tahun terakhir karena korupsi dan masalah perbankan dan ekonomi yang lebih luas,” tambahnya.
Al-Qard Al-Hasan didirikan pada tahun 1983 dan diyakini memiliki sekitar 30 cabang. Organisasi ini populer di wilayah yang secara tradisional mendukung Hizbullah. Namun, Al-Qard Al-Hassan mendapatkan popularitas pada tahun 2019, karena bagian dari sistem perbankan utama Lebanon bisa runtuh akibat krisis keuangan negara tersebut.