SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Usai Gencatan Senjata Gaza, WHO Butuh Akses Penuh untuk Salurkan Bantuan

GAZA, sp-globalindo.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (19/1/2025) menyatakan Gaza siap memberikan bantuan penting selama gencatan senjata.

Namun WHO membutuhkan akses penuh di seluruh wilayah untuk memberikan bantuan tersebut.

Pasalnya, sebagian besar fasilitas kesehatan di Gaza telah hancur akibat perang Israel-Hamas selama lebih dari setahun.

Baca Juga: Hamas Serahkan 3 Sandera Israel, Bebaskan 90 Tahanan Palestina

Seperti dilansir AFP pada Senin (20/1/2025), Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik gencatan senjata tersebut, dan mengatakan di media sosial bahwa hal itu akan membawa harapan lebih besar bagi jutaan orang yang nyawanya terancam akibat perang.

“Memenuhi kebutuhan kesehatan yang sangat besar dan membangun kembali sistem kesehatan di Gaza akan menjadi tugas yang sulit dan sulit, mengingat besarnya kerusakan, kompleksitas operasi dan segala kendala yang dihadapi,” jelas Tedros.

Sementara itu, Pusat Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) siap meningkatkan responsnya untuk memenuhi kebutuhan kritis di kawasan.

Dalam pernyataannya, mereka mengatakan bahwa penghapusan hambatan keamanan sangatlah penting.

“WHO akan mewajibkan kondisi lapangan yang memungkinkan akses yang tertib bagi warga sipil di seluruh Jalur Gaza, memungkinkan bantuan masuk melalui semua kemungkinan perbatasan dan rute, dan menghapus pembatasan masuknya barang-barang penting,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Evakuasi Perang Gaza Dimulai, Ribuan Kini Pulang ke Rumah

Hingga gencatan senjata diberlakukan, Israel mempunyai kendali penuh atas volume dan sifat bantuan ke Gaza.

Sementara itu, dengan memperingatkan bahwa tantangan kesehatan di masa depan sangat besar, badan yang bermarkas di Jenewa ini memperkirakan biaya pembangunan kembali sistem kesehatan Gaza yang rusak di tahun-tahun mendatang dengan investasi jutaan dolar.

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan jumlahnya melebihi 10 miliar dolar AS (Rp 163 triliun).

“Hanya separuh dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian, hampir seluruh rumah sakit rusak atau rusak sebagian, dan hanya 38 persen puskesmas yang berfungsi efektif,” jelas WHO.

Menurut data Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, WHO memperkirakan jumlah korban perang di Gaza lebih dari 46.600 orang tewas dan lebih dari 110.000 orang luka-luka.

“Seperempat dari mereka yang terluka akan menderita luka yang mengubah hidup dan memerlukan rehabilitasi berkelanjutan,” kata badan PBB tersebut.

Baca Juga: Gencatan senjata Gaza tahap pertama akan dimulai dalam 42 hari ke depan

Sementara itu, sekitar 12.000 orang harus dievakuasi untuk mendapatkan perawatan darurat, dan terdapat peringatan bahwa hancurnya layanan kesehatan telah menimbulkan dampak buruk.

Organisasi Kesehatan Dunia juga menyatakan keprihatinannya atas terganggunya ketertiban umum yang diperburuk dengan terhambatnya pengiriman bantuan ke Gaza oleh kelompok bersenjata. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *