sp-globalindo.co.id – Ciri-ciri orang yang menderita penyakit tuberkulosis (TB) bisa berbeda-beda pada setiap stadiumnya.
Mengutip Mayo Clinic, gejala TBC stadium awal biasanya berupa demam, kelelahan, dan batuk.
Namun, masih banyak gejala lain yang bisa terjadi pada setiap stadium dan jenisnya.
Baca Juga: Apa yang Membuat Seseorang Terkena TBC? Ini penjelasannya…
Mengetahui ciri-ciri penyakit tuberkulosis penting dilakukan agar penyakit menular ini dapat segera dideteksi dan diobati.
Perlu diketahui, tuberkulosis di Indonesia menyumbang 10% dari seluruh kasus di dunia, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) edisi 2023.
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua setelah India (26 persen).
Pada tanggal 29 Oktober 2024, WHO juga mengumumkan bahwa tuberkulosis telah menjadi penyakit menular yang mematikan, dengan perkiraan 8,2 juta kasus baru terdiagnosis pada tahun 2023.
Lanjutkan membaca artikel ini yang akan menjelaskan lebih lanjut tentang ciri-ciri penyakit tuberkulosis.
Baca juga: TBC Jadi Penyakit Mematikan di Dunia dengan 8,2 Juta Kasus Baru Ciri-ciri Penderitanya.
Dikutip dari Mayo Clinic, TBC merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
Bakteri ini biasanya menyerang dan berkembang biak di paru-paru setelah terhirup melalui hidung.
Namun bakteri penyebab TBC ternyata juga bisa menyerang bagian tubuh lain di luar paru, seperti: otak dan sumsum tulang belakang, ginjal, hati, alat kelamin, otot jantung, tulang dan sendi, kulit, dinding, pembuluh darah, dan laring. .
Bagian tubuh tempat bakteri berkembang biak menentukan jenis tuberkulosis yang diderita seseorang dan menyebabkan penyakit tersebut muncul secara berbeda.
Perbedaan gejala tuberkulosis juga ditentukan oleh stadium penyakitnya: primer, laten, dan aktif.
Baca juga: WHO: Gantikan Covid-19, TBC, Penyebab Utama Kematian Akibat Penyakit Menular Infeksi TBC Primer
Tuberkulosis primer merupakan tahap awal infeksi penyakit. Pada tahap ini, sel-sel sistem kekebalan tubuh telah menemukan dan menangkap bakteri penyebab tuberkulosis.
Sistem kekebalan yang kuat dapat menghancurkan bakteri sepenuhnya, namun terkadang agen penyebab penyakit tetap bertahan.