sp-globalindo.co.id – Kesulitan menurunkan berat badan merupakan hal yang banyak dialami oleh penderita kanker. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini, terutama racun yang dikeluarkan oleh sel kanker.
Racun atau sitokin yang dikeluarkan oleh sel kanker dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada penderita, antara lain metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
“Kalaupun pasien makan banyak, berat badannya tetap tidak bisa bertambah karena kanker mengeluarkan racun dan mengganggu metabolisme. Kondisi ini menyebabkan protein di otot larut, lemak menipis, dan gula darah naik,” jelas Profesor Harryanto Reksodiputro Sp. Jalan PD-KHOM.
Sel kanker juga membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan sel sehat, sehingga tubuh membakar lebih banyak energi saat istirahat.
Selain itu, efek samping pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radiasi juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan karena perut mual.
Baca juga: Mitos dan Kesalahpahaman Kemoterapi
Sitokin juga dapat menyebabkan keadaan hiperkoagulabilitas, yang menyebabkan darah cepat menggumpal dan menebalkan dinding pembuluh darah sehingga rentan terhadap penyakit jantung atau stroke.
Profesor Harryanto menjelaskan pada 11 (12 Oktober 2024).
Oleh karena itu, pengobatan kanker harus dilakukan dengan benar dan efektif.
Profesor Harryanto mengatakan, jika pasien kanker memiliki penyakit penyerta seperti darah tinggi, diabetes, atau gangguan ginjal, maka harus mendapat pengobatan sebelum memulai pengobatan kanker.
“Kalau ada penyakit atau gangguan kesehatan harus diobati dulu, baru kemoterapi. Kalaupun ada infeksi harus dibersihkan dulu, karena kemoterapi bisa menurunkan jumlah sel darah putih, sehingga timbul efek samping. perawatannya tidak akan terlalu serius.” , ”jelasnya.
Baca juga: Peran Penting Dokter dalam Pengobatan Kanker. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.